Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Bantul Melatih Wirausaha Pemula Meningkatkan Kapasitasnya
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul menggelar pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha pemula melalui kegiatan yang bertajuk
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul menggelar pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha pemula melalui kegiatan yang bertajuk 'Wirausaha Muda yang Kreatif & Inovatif'.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 wirausaha pemula ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 2-4 Juni 2021 bertempat di KJ Hotel Prawirotaman Yogyakarta.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Agus Sulistiyana, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bagi pelaku usaha khususnya bagi pelaku usaha pemula di berbagai sektor usaha di Kabupaten Bantul.
Baca juga: Efek Banyaknya Libur, PAD Wisata Gunungkidul Naik Signifikan
Selain itu juga untuk mewadahi UMKM dalam menangkap berbagai peluang usaha dan meningkatkan kemampuan digitalisasi UMKM di Kabupaten Bantul.
Agus mengungkapkan bahwa pelatihan ini dilakukan dengan metode pembelajaran klasikal, beserta dengan praktek dan diskusi.
Sebelum dilaksanakan pelatihan dilaksanakan pre test, dan sesudah pelatihan selesai akan dilaksanakan post test. Tujuannya untuk mengetahui pemahaman materi oleh peserta.
"Pelatihan ini menyasar wirausaha pemula maksimal usia 45 tahun, dengan materi manajemen bisnis, bagaimana mengawali bisnis dengan biaya seminimal mungkin, branding dan pemasaran online," ujarnya.
Pihaknya pun menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya seperti Rara Nawangsih Owner of Darun Indonesia, Wira Sutirta Konsultan PLUT DIY, Tim Digital Marketing gojek dan Ahmad Ma’ruh Dosen Ekonomi UMY.
Di hari yang sama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian juga menggelar Pelatihan Kuliner Minuman Kekinian & Dessert bagi pengusaha yang memiliki usaha di bidang makanan/minuman.
Pelatihan ini juga diikuti oleh 30 orang yang terpilih seleksi sebelumnya.
Terkait hal tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bambang Guritno berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan sebaik-baiknya dan bisa mendapatkan wawasan baru dalam dunia bisnis kuliner.
Bambang Guritno dalam kesempatan itu juga berpesan kepada peserta untuk selalu berinovasi dalam memproduksi aneka makanan/dessert dan minuman, menggunakan bahan yang baik, jauhi bumbu-bumbu yang menyebabkan penyakit, jaga kualitas, jaga pangsa pasar.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya yakni adalah pemanfaatan promosi melalui media konvensional, media digital, dan gandeng penyedia jasa seperti Gojek, tentu saja dengan harga yang terjangkau.
Pelaku usaha kuliner juga diarahkan untuk selalu mengupdate keterampilan dan pengetahuan, dan bangun karakter diri.
Baca juga: Beberapa Cabor di Puslatda PON DIY Kesulitan Ikut Try Out
"Dan yang tidak kalah penting, berikan servis yang baik bagi pelanggan atau pembeli, sediakan tempat yang bersih dan luas serta suasana nyaman," tandasnya.
Adapun UMKM, menurut Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo, merupakan salah satu dari tiga sektor penting di Kabupaten Bantul, dengan populasi mencapai 50.000 UMKM.
Sektor lain yang cukup besar menggerakan perekonomian adalah pertanian dengan populasi terbesar dan juga sektor pariwisata.
Menurutnya dengan simbiosis mutualisme antar sektor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama, UMKM dapat membantu sektor pariwisata dan sektor pariwisata dapat memfasilitasi sektor UMKM. (nto)