E-Retribusi di Destinasi Wisata Kulon Progo Terkendala Area Blank Spot dan Pemahaman Wisatawan

Sejumlah destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo saat ini telah melayani pembayaran non tunai. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sejumlah destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo saat ini telah melayani pembayaran non tunai. 

Namun keterbatasan akses internet dan kurangnya pemahaman terkait pembayaran non tunai menjadi kendala tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata tersebut. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan terhambatnya pembayaran non tunai karena sejumlah destinasi wisata di Kulon Progo berada di area blank spot. 

Baca juga: Tanggapi Viral Tarif Parkir Rp 20 Ribu, Sri Sultan Hamengku Buwono X Usul Parkir Premium Malioboro

Apalagi destinasi wisata di wilayah utara atau perbukitan menoreh. 

Padahal pembayaran non tunai harus menggunakan akses jaringan yang stabil. 

"Kendalanya hanya akses internet untuk pembayaran non tunai karena kebanyakan tempat wisata di Kulon Progo berada di dataran tinggi yang susah sinyal," ucapnya, Rabu (2/6/2021). 

Sementara tempat wisata di daratan rendah seperti Pantai Glagah tidak ada masalah terkait dengan jaringan internet. 

Serta luas area tempat pemungutan retribusi (TPR) menjadi pendukung untuk pembayaran non tunai sehingga tidak terjadi penumpukan. 

Joko menyebut, selain akses internet, kendala yang sering ditemui yaitu kurangnya pemahaman masyarakat terkait pembayaran non tunai dan waktu yang dibutuhkan untuk pengguna dompet digital lebih lama. 

Terpisah, Humas Bukit Wisata Pule Payung, Eko Purwanto mengakui pembayaran non tunai di Pule Payung, Kapanewon Kokap kadang terkendala sinyal internet dikarenakan wilayahnya yang berada di dataran tinggi. 

Namun untuk mengatasi kendala itu, pengelola wisata menyediakan akses layanan wifi gratis namun khusus pembayaran non tunai melalui OVO dan Gopay. 

Apalagi meminta wisatawan untuk beralih pembayaran tunai ke non tunai tidak mudah. 

Sebab, pemahaman terkait pembayaran non tunai setiap orang berbeda-beda apalagi selama pandemi Covid-19 yang berkunjung hanya wisatawan lokal. 

"Memang kendalanya untuk sosialisasi ke masyarakat dari tunai ke non tunai susah karena karakter orang berbeda. Apalagi selama pandemi yang berkunjung hanya wisatawan lokal yang belum banyak mengetahui pembayaran melalui non tunai sehingga harus sabar," ucapnya. 

Namun demikian, pengelola wisata telah menyediakan berbagai layanan pembayaran non tunai baik melalui mesin Elektronik Data Capture (EDC), BRIlink dan QRIS. 

Baca juga: Pemakaman Jenazah COVID-19 Tanpa Prokes di Srandakan, FPRB Minta Polres Bantul Bertindak

Berbeda di Bukit Wisata Pule Payung, pembayaran non tunai di Pantai Glagah tidak terdapat kendala terkait akses jaringan internet

Hanya saja, Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Glagah, Agus Subiyanto mengatakan spesifikasi ponsel pengunjung yang kurang mendukung pembayaran non tunai melalui QRIS. 

"Di Pantai Glagah ada sinyal hanya saja yang menjadi kendala HP pengunjung yang kurang mendukung untuk pembayaran non tunai," katanya. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved