Kuota Zonasi Mutu PPDB SMP Ditambah 5 Persen, Akses Penduduk Kota Yogyakarta Makin Luas

Akses penduduk Kota Yogyakarta dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021/2022 untuk jenjang SMP semakin diperluas.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Akses penduduk Kota Yogyakarta dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021/2022 untuk jenjang SMP semakin diperluas.

Hal tersebut, seiring ditambahkannya kuota dari jalur zonasi mutu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Dedi Budiono berujar, untuk tahun ini, jalur zonasi mutu ada penambahan lima persen. Sehingga, kuotanya menjadi 39 persen dari kursi tersedia.

Baca juga: Ahli Epidemiologi UGM: PTM Harus Perhatikan Transmisi Covid-19 di Lingkungan Sekitar

"Jadi, di Kota Yogya, kuota dari jalur zonasi mutu jadi yang terbesar di PPDB SMP tahun ini," terang Dedi, dalam jumpa pers di Balai Kota setempat, Kamis (27/5/2021).

Ia menegaskan, jalur tersebut hanya dapat diikuti khusus warga Kota Yogyakarta dan dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Keluarga (KK). Namun, ada tenggat waktu penerbitan KK yang mencantumkan nama calon siswa itu.

"KK paling lambat diterbitkan Disdukcapil Kota Yogya per 1 Juli 2020. Kalau penerbitannya setelah itu, anak dianggap warga luar Kota Yogya dan tidak bisa ikut PPDB dari jalur zonasi mutu tersebut," tegasnya.

Nantinya, seluruh siswa yang mendaftar lewat jalur zonasi mutu akan saling sikut berdasar nilai Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD). Lalu, bagi yang punya prestasi, berpeluang memperoleh penambahan nilai.

Baca juga: Wacanakan PTM Secara Penuh Mulai Juli, Pemkot Yogya Serahkan Keputusan pada Orang Tua Siswa

"Ada tambahan nilai berdasar prestasi non akademik. Misal, pernah memenangkan kejuaraan olahraga, atau sains, lalu lomba keagamaan di Kemenag," terangnya.

Di samping jalur zonasi mutu, penduduk Kota Yogyakarta dapat bersaing pula melalui jalur zonasi wilayah, demi SMP idamannya. Dedi menjelaskan, tersedia kuota 20 persen dari jalur ini, atau turun 5 persen dari tahun lalu.

"Kalau di jalur ini, siswa murni akan bersaing berdasarkan jarak tempat tinggal dengan sekolah yang dituju. Patokannya titik tengah RW. Kami sudah ada peta jarak sebanyak 10.000 titik dari 16 SMP, ke seluruh RW," ucapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved