Pendidikan

Wacanakan PTM Secara Penuh Mulai Juli, Pemkot Yogya Serahkan Keputusan pada Orang Tua Siswa

Pemkot Yogyakarta memastikan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) bagi SD dan SMP di wilayahnya bakal digulirkan hingga penilaian akhir tahun.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Dedi Budiono 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan simulasi Pembelajaran tatap muka (PTM) bagi SD dan SMP di wilayahnya bakal digulirkan hingga penilaian akhir tahun, atau pertengahan Juni mendatang.

Sekadar informasi, uji coba secara terbatas yang berjalan di 10 sekolah tersebut, dilaksanakan mulai Kamis (27/5/21) untuk tingkat SMP dan Jumat (28/5/2021) untuk SD.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Dedi Budiono mengatakan, setelah menggelar simulasi tahap kedua ini, pihaknya bakal memberikan opsi kepada orang tua, atau wali siswa, di seluruh sekolah, mengenai wacana perluasan sekolah tatap muka.

Baca juga: Simulasi PTM Terbatas Digulirkan Kembali, Pemkot Yogya Sebut Murid SD Lebih Mudah Diatur

"Juli nanti, kita diminta memberi opsi pada orang tua, guna menggelar sekolah tatap muka. Jadi, di luar 10 sekolah yang menjalani simulasi," cetusnya, Kamis (27/5/2021).

Ia pun mengatakan, seluruh SD dan SMP di kota pelajar, telah diverifikasi oleh Disdikpora.

Hasilnya, semua sekolah dinyatakan siap menggulirkan pembelajaran luring.

Hal itu, yang kedepan hendak disampaikan kepada orang tua atau wali murid, guna mempertimbangkan restunya.

"Kami sudah verifikasi semua sekolah, bukan hanya 10 itu, tapi semua sekolah, jenjang SD dan SMP. Totalnya, tiga kali verifikasi. Hasilnya, semua excellent," ujarnya.

Baca juga: Uji Coba PTM SMP di Kota Yogyakarta Lancar, Siswa Mulai Terbiasa Terapkan Prokes di Sekolah

Menurut Dedi, penyediaan fasilitas penunjang protokol kesehatan di sekolah memang jadi kewajiban, dan mutlak.

Namun, untuk menggulirkan kembali pembelajaran luring, bagaimanapun izin orang tua tetap nomor satu.

"Kita akan sampaikan, ini loh yang sudah kami siapkan. Gurunya sudah divaksin semua, sekolah sudah ada Satgas COVID-19, sarana dan prasarana siap. Tapi, keputusan tetap pada orang tua, diizinkan atau tidak," katanya.

"Kalau tidak diizinkan, ya tidak masalah, tidak ada sanksi, silakan belajar di rumah. Sekolah tetap menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Jadi, tahun ajaran baru nanti, akan ada dua jenis pembelajaran," lanjut Dedi. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved