Kisah Inspiratif

Permudah Kerja Petani, Drone Sprayer Karya Anak Bangsa Ini Mampu Semprot Pestisida 10 Hektar Perhari

Dalam satu hari, drone dapat menampung 10 liter dan sanggup menyemprotkan pestisida seluas 10 hektar.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Drone Sprayer Sekar Agri karya Frogs Indonesia, saat ujicoba penyemprotan pestisida di lahan pertanian Sorogenen II, Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Teknologi di bidang pertanian, di era industri 4.0 saat ini terus dikembangkan.

Satu di antaranya, adalah pemanfaatan teknologi drone atau pesawat nirawak yang dapat mengubah budaya bertani lebih modern.

Dengan sentuhan teknologi, kerja petani dianggap lebih mudah, efisien sekaligus cepat.

Satu di antara perusahaan pengembang drone untuk kerja pertanian, adalah Frogs Indonesia

Perusahaan yang beralamat di Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu mengembangkan drone sprayer "Sekar Agri".

Baca juga: Bappenas Sebut Tahun 2063 Tidak Ada Petani di Indonesia, Dekan Fakultas Pertanian UGM Beberkan Ini

Pada Selasa (25/5) siang, Tribunjogja.com, melihat uji coba drone untuk penyemprotan pestisida, di area persawahan Padukuhan Sorogenen II, Purwomartani, Kalasan. 

Account Executive Frogs Indonesia, Filardi Ayun mengatakan, drone sprayer sekar agri yang diujicoba memiliki kapasitas daya tampung 10 Liter.

Drone tersebut mampu terbang selama 12-15 menit dalam satu baterainya.

Keunggulannya, dalam satu hari sanggup menyemprotkan pestisida seluas 10 hektar. 

Jika menggunakan tenaga manusia, penyemprotan pestisida dalam satu hari, hanya mampu menyelesaikan 1 - 2 hektar saja. 

"Artinya, drone ini mampu meningkatkan efisiensi, mencapai 10 kali lipat," katanya. 

Di samping itu, keunggulan lain dari drone yang sudah dikembangkan sejak tahun 2019 itu, bisa beradaptasi dengan segala kontur tanah dan jarak tanaman.

Lalu, memiliki alat kendali yang sudah dilengkapi dengan software data penyimpanan, sehingga mapping kerja bisa dilakukan berulang-ulang.

Ketika akan melakukan penyemprotan lagi, petani tidak perlu repot membuat mapping kerja baru. 

"Tinggal menggunakan data yang sudah ada. Jadi, dapat menyimpan data dengan baik," tuturnya. 

Baca juga: Pemda DIY Siapkan Pilot Project Pertanian Menyasar Petani Milenial DI Yogyakarta

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved