40 SMP di Klaten Jalani Pembelajaran Tatap Muka, Izin dari Orangtua Pengaruhi Kehadiran Siswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di 40 Sekolah Menengah Pertam

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan
Sejumlah siswa SMPN 2 Klaten saat menunggu jemputan seusai mengikuti PTM di sekolah itu beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di 40 Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai Senin (24/5/2021).

Pelaksanaan PTM di 40 SMP itu dilaksanakan secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti membembatasi jumlah siswa 50 persen dari kapasitas kelas hingga wajib pakai masker dan menjaga jarak.

"Untuk yang SMP sudah jalan mulai hari ini, ada 40 SMP yang sekarang sudah mulai tatap muka, tapi bentuknya penilaian akhir semester," ujar Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto saat ditemui Tribun Jogja di Pemkab Klaten, Senin (24/5/2021).

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 24 Mei 2021: Tambah 149 Kasus, 200 Orang Dilaporkan Sembuh

Ia mengatakan, pelaksanaan PTM di 40 SMP tersebut hanya melibatkan siswa kelas VII dan VIII. Adapun siswa kelas IX sudah lulus.

"Ini tingkatannya baru siswa SMP itu pun siswa kelas 7 dan 8, kalau siswa kelas 9 kan sudah lulus. Sementara untuk SD masih belum," tambahnya.

Menurut Wardani, pelaksanaan PTM di 40 SMP itu dilakukan secara bergantian antar siswanya dengan  kapasitas siswa hanya 50 persen tiap kelasnya.

"Misal hari ini kelas 7, ya besoknya kelas 8, ini untuk mematuhi prokes," jelasnya.

Kemudian, untuk siswa yang melaksanakan PTM hanya siswa yang mendapat izin dari orang tuanya.

Seandainya siswa tak mendapat izin, maka siswa tersebut bakal tetap menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Iya, kalau orangtuanya nggak izin ya tidak bisa ikut PTM, maka siswa ikuti PJJ. Seperti di SMP daerah Jogonalan yang 80 persen orang tua tidak setuju, maka siswanya tetap PJJ," imbuhnya.

Wardani mengatakan, pelaksanaan PTM di 40 SMP di Klaten itu juga merupakan pengembangan dari uji coba PTM pada periode sebelumnya.

"Pada awalnya terdapat 5 SMP yang melaksanakan PTM. Kemudiam berlanjut hingga 10 dan terakhir ini 40 SMP," jelasnya.

Terpisah, Wakil Kepala SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta mengatakan jika pihaknya telah melaksanakan PTM di sekolah itu pada Senin (24/5/2021) pagi.

Baca juga: Terjadi Peningkatan Kasus, Jubir COVID-19 Bantul Sebut Bukan Karena Idulfitri

"Iya benar, pagi tadi kita PTM. Untuk teknisnya kita bagi perjenjang per hari, displit ke 16 ruang, jadi tiap ruangan diisi 50 persen siswa," ucapnya saat dihubungi via pesan WhatsApp.

Menurutnya, secara umum pelaksanaan PTM hari pertama di SMPN 2 Klaten berjalan lancar dan tanpa adanya gangguan.

"Alhamdulillah kita lancar, dengan prosedur yang sama dengan prokes saat uji coba, karena berdasarkan evaluasi, metode tersebut dianggap baik dengan hasil yang juga baik," tandasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved