Gunungkidul Terima 10.004 Dosis Vaksin AstraZeneca, Mulai Digunakan Hari Ini
Kabupaten Gunungkidul mendapat giliran untuk menerima kuota vaksin COVID-19 jenama AstraZeneca. Ribuan dosis vaksin dari Eropa
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul mendapat giliran untuk menerima kuota vaksin COVID-19 jenama AstraZeneca.
Ribuan dosis vaksin dari Eropa itu kini sudah didistribusikan ke seluruh Puskesmas oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Kesehatan (SDK), Dinkes Gunungkidul, Abdul Azis menyampaikan penerimaan dosis vaksin AstraZeneca ini merupakaj gelombang pertama.
Baca juga: Gerakan Indonesia Raya Bergema, Pemkab Bantul Siap Mengumandangkan Indonesia Raya Setiap Hari
"Tahap awal ini Gunungkidul mendapatkan jatah sebanyak 10.004 dosis vaksin," kata Azis pada wartawan, Kamis (20/05/2021).
Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk pelaksanaan vaksinasi sebanyak 10 ribu orang. Adapun penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut mulai digunakan hari ini.
Azis juga memastikan vaksin Astrazeneca yang diterima aman digunakan.
Sebab kode produksi (batch) yang tertera berbeda dengan jenis Astrazeneca yang saat ini dihentikan oleh pemerintah pusat.
"Yang bermasalah batch CTMAV 547, sedangkan yang kamk terima adalah batch CTAMV 548," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi manakala terjadi kendala saat proses vaksinasi. Salah satunya menghindari kesalahan penggunaan jenama vaksin untuk penyuntikan pertama dan kedua.
Sebab saat ini vaksin jenama Sinovac juga masih digunakan. Adapun nanti petugas mengecek kartu vaksin milik penerima untuk memastikan jenis vaksin yang digunakan.
"Petugas pun sudah terlatih dan bekerja sesuai pedoman," jelas Azis.
Terpisah, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan ada perbedaan jarak pemberian antar dosis antara Sinovac dan AstraZeneca.
Menurutnya, penyuntikan dosis AstraZeneca membutuhkan jeda selama 2 sampai 3 bulan untuk suntikan pertama dan kedua. Sedangkan Sinovac memiliki jeda selama 28 hari antara suntikan pertama dan kedua.
"Tapi secara umum prosedur sama, akan ada screening terlebih dahulu oleh petugas," jelas Dewi.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Gelar Lomba Bercerita untuk Budayakan Minat Baca Pada Anak
Screening atau pemeriksaan tersebut guna memastikan warga sasaran memenuhi syarat untuk menerima suntikan vaksin. Jika tidak, maka akan dilakukan penundaan.
Dewi juga mengungkapkan sebanyak 48 ribu warga Gunungkidul sudah divaksin. Adapun saat ini proses vaksinasi masih di kelompok masyarakat petugas pelayanan publik dan lansia.
"Targetnya 70 persen dari populasi penduduk Gunungkidul menerima vaksin," katanya. (alx)