Banyak Warga Nekat Mudik, Begini Saran Epidemiolog UGM untuk Antisipasi Penularan Covid-19
Banyak Warga Nekat Mudik, Begini Saran Epidemiolog UGM untuk Antisipasi Penularan Covid-19
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sementara itu terkait dengan hasil tes acak yang dilaksanakan oleh pemerintah terhadap para pemudik, menurut Bayu data tersebut belum bisa menunjukkan gambaran angka sebenarnya.
Sebab tes tersebut dilakukan secara acak dan tidak disebutkan alat tes deteksi Covid-19 yang digunakan.
“Belum tentu (angka sebenarnya) karena untuk menggambarkan kondisi sebenarnya kita perlu kaidah yang benar dalam mengambil sampel secara acak,” kata Bayu Satria.
Menurutnya, jika tes secara acak menggunakan tes rapid antigen, swab PCR atau Genose C-19 maka angka terkonfirmasi positif sebesar itu menunjukkan hal yang cukup mengkhawatirkan.
Namun begitu, tidak bisa menjadi dasar untuk mengatakan secara keseluruhan kondisi gambaran pemudik yang terpapar Covid-19.
“Untuk mencapai gambaran sebenarnya perlu sistematika pengambilan sampel acak yang sesuai kaidah,” katanya.
Meski demikian, Bayu sepakat bahwa kebijakan pelarangan mudik yang dilakukan oleh pemerintah mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi dan kekhawatiran naiknya kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India.
Meski sudah ada larangan mudik tetap ada saja warga yang memilih mudik jauh-jauh hari bahkan menerobos pos-pos penyekatan mudik.
“Pelarangan mudik susah dilakukan apalagi tanpa penjelasan dan komunikasi yang bagus dari pemerintah. Misalnya kenapa mudik dilarang tapi berwisata boleh?,” katanya. (Tribunjogja)