Banyak Warga Nekat Mudik, Begini Saran Epidemiolog UGM untuk Antisipasi Penularan Covid-19

Banyak Warga Nekat Mudik, Begini Saran Epidemiolog UGM untuk Antisipasi Penularan Covid-19

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
istimewa
Petugas satuan melakukan penyekatan di Tugu Ireng, Salam, Kabupaten Magelang 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Larangan mudik lebaran yang dibuat pemerintah nampaknya tak bisa berjalan secara maksimal.

Sebab, meski sudah dilarang dan dilakukan penyekatan, masih banyak warga yang nekat untuk mudik ke kampung halaman.

Kondisi itu tentunya cukup mengkhawatirkan karena kasus penularan covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.

Apalagi melihat data yang disampaikan oleh pemerintah yang melakukan tes acak terhadap 6.742 pemudik yang melalui pos penyekatan terdapat sekitar 4.123 pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari data tersebut diketahui bahwa lebih dari 60 persen pemudik terkonfirmasi positif.

Terus bagaimana cara meminimalisir penularan covid-19 di tengah banyaknya warga yang sudah terlanjur mudik ke kampung halaman?

Epidemiolog UGM Bayu Satria Wiratama mengatakan, bagi warga yang terlanjur mudik di kampung halamannya, upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan penularan covid-19 adalah dengan melakukan pengetatan di wilayah tujuan mudik.

Baca juga: Jelang Idulfitri 1442H, Pos Penyekatan Tempel Sleman Perketat Pengecekan Kendaraan Plat Luar Kota

Baca juga: Sepekan, Hampir Setengah Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Lewat Tol, Terbanyak ke Arah Merak

Setiap pemudik yang sudah tiba di kampung halaman harus dilakukan tes Covid-19 sebanyak dua kali, di saat kedatangan dan dikarantina terlebih dahulu.

Selanjutnya ada penguatan sistem surveilans dan monitoring kasus di masing-masing wilayah terutama sampai tingkat RT/RW.

Apabila dilakukan sudah dilakukan deteksi dini dan diisolasi dengan cepat kasus yang muncul maka bisa ditekan penyebarannya.

“Intinya jika memungkinkan semua pemudik yang kembali pulang dikarantina dulu 5 hari dan dites dua kali,” paparnya seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari ugm.ac.id, Rabu (12/5/2021).

Namun, yang tidak kalah lebih penting pelaporan di tingkat RT/RW juga harus bagus untuk mencatat siapa saja pemudik yg datang sampai dengan kontak dan alamat asal untuk dilaporkan ke satgas daerah.

“Tujuannya untuk mempermudah kontak tracing jika terjadi kasus,” katanya

Meski ada larangan mudik, sosialisasi penggunaan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan hingga rajin mencuci tangan, tetap menjadi kunci utama penanggulangan penyebaran Covid-19 yang terletak di masing masing individu akan pentingnya mengenai pengetatan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, edukasi tetap menjadi bagian yang penting dalam pencegahan Covid-19 dan sebaiknya perlu dibuat seragam dari pusat sampai daerah karena sampai saat ini masih belum seragam

Bukan Patokan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved