UPDATE Gunung Merapi Senin 10 Mei 2021: Dalam 6 Jam, Merapi Tercatat Alami 4 Guguran Lava Pijar

Pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 m

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Awan panas guguran Merapi tanggal 9 Mei 2021 pukul 10.18 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 108 detik. Jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini, Senin (10/5/2021).

Pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 m ke arah barat daya.

Visual Gunung Merapi dilaporkan tampak jelas.

"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," ungkap Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Senin (10/5/2021).

Cuaca Gunung Merapi pada periode tersebut cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, tenggara, dan selatan.

Suhu udara 14-20°C, kelembaban udara 60-90 persen, dan tekanan udara 568-707 mmHg.

Selain itu, terjadi beberapa aktivitas kegempaan antara lain 39 gempa guguran  dan 1 gempa tektonik jauh.

Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Minggu (9/5/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.

"Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," kata Hanik.

Pada periode ini, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-20°C, kelembaban udara 60-75 persen, dan tekanan udara 569-707 mmHg.

Aktivitas kegempaan pada periode ini di antaranya 29 gempa guguran dan 1 gempa vulkanik dangkal.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved