Internasional

Lagi, Warga Palestina dan Polisi Israel Terlibat Bentrok, Milisi Jalur Gaza Tembakan Roket

Lagi, Warga Palestina dan Polisi Israel Terlibat Bentrok, Milisi Jalur Gaza Tembakan Roket

Editor: Hari Susmayanti
zoom-inlihat foto Lagi, Warga Palestina dan Polisi Israel Terlibat Bentrok, Milisi Jalur Gaza Tembakan Roket
AFP PHOTO/EMMANUEL DUNAND
Seorang pria Palestina berdebat dengan pihak keamanan Israel di Kota Tua Yerusalem pada 10 Mei 2021, jelang peringatan Hari Yerusalem, yakni ketika Israel merebut Yerusalem Timur dalam Perang 6 Hari 1967.

TRIBUNJOGJA.COM, JERUSALEM - Warga Palestina dan polisi Israel kembali terlibat bentrok pada Senin (10/5/2021).

Akibatnya, 180 orang terluka dalam bentrokan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem tersebut.

Dalam bentrokan tersebut, polisi Israel menembakan granat kejut dan gas air mata ke arah warga Palestina.

Bahkan granat kejut dan gas air mata dari polisi Israel masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina kemudian membalas tembakan granat kejut dan gas air mata dengan lemparan batu.

Bentrokan itu terjadi di lokasi yang menjadi tempat suci baik bagi umat Yahudi maupun Islam, dikenal sebagai Kuil Gunung.

Lokasi menjadi episentrum konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina selama bertahun-tahun.

Tensi makin meningkat karena negara Yahudi itu merayakan "Hari Yerusalem" pada Senin (10/5/2021), dilansir Sky News.

Hari itu merujuk kepada keberhasilan mereka merebut Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 silam.

Polisi sendiri sudah melarang orang Yahudi untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan merayakan momen tersebut.

Meski begitu, mereka mengizinkan adanya pawai, yang ditandai dengan bendera Israel berkibar di Gerbang Damaskus Kota Tua dan Alun-alun Muslim.

Bentrokan antara massa dengan kepolisian terjadi ketika Muslim tengah menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Dalam pertemuan khusus kabinet Minggu (9/5/2021), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membela aksi polisi.

"Kami tidak akan membiarkan ekstremisme mengacaukan ketertiban di Yerusalem. Kita akan menegakkan aturan dan ketertiban," tegasnya.

Netanyahu menyatakan, mereka akan membiarkan kawasan itu menjadi lokasi untuk semua agama. Namun kekerasan tidak akan ditoleransi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved