Mahasiswa UNY Inisiasi Pembelajaran Menyenangkan di Alam Terbuka bagi Siswa SD
Seorang mahasiswa UNY, Ramzy Rais Priyambada, berhasil terpilih menjadi salah satu peserta Kampus Mengajar Angkatan 1.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang mahasiswa UNY, Ramzy Rais Priyambada, berhasil terpilih menjadi salah satu peserta Kampus Mengajar Angkatan 1.
Kampus Mengajar merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa mengajar di sekolah dasar yang terakreditasi C atau di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Ramzy yang merupakan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY ditempatkan di SDN Sadahayu 02 Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: Sepekan Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok di Kota Magelang Bergerak Fluktuatif
Salah satu program yang diinisiasinya adalah pembelajaran menyenangkan di alam terbuka yang dinamai Delima, akronim dari dedikasi lingkungan kampus mengajar.
Menurut Ramzy, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya inovasi yang dilandasi hasil evaluasi belajar yang terbilang masih monoton selama mereka membantu proses belajar mengajar.
“Kami berharap dengan Delima dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan,” katanya.
Ramzy juga dibantu oleh mahasiswa kampus mengajar yang ditempatkan di sekolah yang sama, yaitu Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi, Vina Amalia Rizky, dan Septi Candra Ningsih dari Universitas Jenderal Soedirman serta Desi Rahmawati dan Rakhmadhona Istifarah dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Ramzy mengatakan, kegiatan ini digelar selama satu pekan hingga 6 Mei 2021 di Desa Wisata Taman Danaraja yang berada di Desa Sepatnunggal, tidak jauh dari sekolah.
Pria yang lahir di Cilacap, 24 Juli 2000 tersebut berkeinginan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar sambil bermain di lingkungan bernuansa alam ini, sehingga dapat belajar sambil bersenang-senang.
Selain itu, juga agar siswa lebih dekat dengan masyarakat sekitar, tidak hanya berada di lingkungan sekolah saja. “Karena kami menyadari potensi yang luar biasa yang ada di sekitar lingkungan sekolah selama kami ditugaskan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Ramzy menemukan banyak hal di luar dugaan, misalnya ada siswa kelas 3 yang belum lancar baca tulis. Oleh karena itu, warga Mantrijeron Yogyakarta tersebut memakai metode penggunaan buku bergambar dan buku khusus untuk belajar membaca.
Juga ada pendampingan khusus dan dikelompokkan bagi yang masih kesulitan membaca. Untuk mengajarkan membaca dengan cara mengeja dan dibuatkan gambar sebagai visual learning pada siswa.
Sebagai mentor, Ramzy mendapat amanah sebagai guru pamong kelas 2 dan dibantu secara bergiliran. Selain belajar membaca juga ada kegiatan penulisan huruf kapital bagi kelas 4 dan 5 yang dimentori oleh Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi, dan Vina Amalia Rizky.
Sedangkan, kegiatan mencari tokoh beserta karakternya dalam buku cerita bagi kelas 1 hingga 3 dipandu oleh Ramzy, Nu’mah Fatchiyah Disiwi, dan Desi Rahmawati.
Baca juga: Kepengurusan KADIN DIY 2021-2025 Makin Berwarna, Kuatkan Adaptasi di Masa Pandemi