Gunungkidul
Penyebab Kematian Marsilah Dipastikan Karena Sakit, Korban Mengidap Hipetensi
Penyebab Kematian Marsilah Dipastikan Karena Sakit, Korban Mengidap Hipetensi
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penyebab tewasnya Marsilah (51), warga Pedukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Paliyan, Gunungkidul pada Minggu (02/05/2021) mulai terkuak.
Kesimpulan didapat dari hasil medis Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riyan Permana Putra menyatakan Marsilan tewas karena penyakit tekanan darah tingginya (hipertensi) kambuh.
"Darah dalam tubuhnya membeku, menyebabkan serangan di bagian otak dan jantung korban," jelas Riyan pada wartawan, Senin (03/05/2021).
Lebih lanjut, berdasarkan hasil pemeriksaan medis tersebut Marsilah diketahui memiliki riwayat penyakit jantung lama dan baru. Meski begitu, terdapat bekas lebam pada tubuhnya.
Namun Riyan menegaskan lebam tersebut bukan karena bekas penganiayaan. Menurutnya, bekas lebam itu muncul lantaran adanya penyumbatan dan pembekuan pada darah.
"Keluarga sudah mengetahui hasil tersebut dan menerimanya. Korban juga sudah dimakamkan semalam," ungkapnya.
Baca juga: Wanita Ditemukan Tewas di Paliyan Gunungkidul, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Adapun sebelum ditemukan tewas, Marsilah diketahui sedang bersama Supriyadi (52). Pria ini disebut sebagai teman dekat korban.
Statusnya sendiri hingga saat ini masih sebagai saksi. Ia disebut masih berada di Mapolres Gunungkidul untuk dimintai keterangan lebih rinci oleh aparat.
"Kami masih mengumpulkan barang bukti juga, jadi belum bisa banyak berkomentar," kata Ryan.
Marsilah didapati meninggal dunia pada Minggu dini hari. Saat itu ia tengah berada di kediaman Supriyadi, Pedukuhan Tahunan, Kalurahan Karangduwet, Paliyan.
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengatakan, Supriyadi saat itu hendak membangunkan korban untuk sahur. Namun didapati tubuh Marsilah sudah dalam kondisi kaku.
"Saksi mencoba membangunkan korban sekitar pukul 03.00 WIB dini hari," katanya.
Menurut keterangan anak dan menantu Marsilah, korban pamit pada sore harinya dengan mengatakan akan ke Wonosari. Namun ia ternyata menuju ke rumah Supriyadi.
Pria tersebut juga mengungkapkan bahwa Marsilah sempat minta dikerok sekitar pukul 23.00 WIB. Setelahnya ia terlelap di kamar.
"Jasad korban sempat dibawa saksi dengan mobil miliknya, bersama menantu korban kembali ke rumah," jelas Suryanto. (Tribunjogja/Alexander Ermando)