Masjid Jogokaryan Terima Donasi TKW di Hongkong dan Pengusaha Tambang untuk Ganti KRI Nanggala-402
Dalam dua hari donasi pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 yang digagas para pengurus Masjid Jogokaryan, Yogyakarta telah mencapai
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam dua hari donasi pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 yang digagas para pengurus Masjid Jogokaryan, Yogyakarta telah mencapai Rp 800 juta.
Seluruh elemen masyarakat turut antusias, tak terkecuali para Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berada di luar negeri.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokaryan Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan para donatur itu berasal dari berbagai daerah termasuk tenaga kerja wanita (TKW) yang ada di Hongkong.
Baca juga: Polri Ungkap Peredaran 2,5 Ton Narkoba, Tangkap 18 Orang Tersangka
"Ada dari Hongkong, TKW dari hongkong ada nelpon mau menyerahkan dollar. Dari Papua, Maluku, Tidore," ujar Jazir dihubungi, Rabu (28/4/2021).
Jumlah donasi pun bervariatif, ada beberapa orang yang mengirim Rp 50 ribu hingga ratusan ribu.
Menurutnya, donasi ini relatif kecil tetapi jumlah orang yang ikut donasi sangat banyak.
"Donasi dari mana saja. Kecil-kecil ada Rp 50 ribu ada tapi banyak orangnya," katanya.
Jazir menceritakan ada pula pengusaha tambang emas di Tapanuli Utara menyumbang 1 persen dari tambang emasnya.
"Saya bilang kalau angkanya besar silahkan sumbangkan sendiri, tapi kalau mau titip Jogokaryan tidak apa-apa," katanya.
Pihak Masjid juga tengah mengajukan perizinan ke Kementerian Sosial hingga OJK.
Termasuk pula dengan menggandeng akuntan publik untuk transparasi donasi.
"Tadi pagi kita sudah mulai urus perizinan ke Kementerian Sosial. Kita juga melibatkan OJK untuk pengawasan dan juga kita mau minta bantuan auditor," ujar Jazir.
Jazir menegaskan bahwa donasi ini 100 persen untuk kapal selam. Untuk operasional tidak diambilkan dari donasi melainkan dari kas Masjid.
Baca juga: Bantu Pariwisata di Masa Pandemi, Erix Soekamti Bentuk Komunitas Gelangprojo
"100 persen sumbangan masyarakat untuk kapal selam. Ini perlu diawasi maka kami minta OJK dan Kemensos juga akuntan," ungkapnya.
"Kita tidak ingin pengumpulan dana dengan niat yang suci ini nanti tercemar. Kita lakukan se-transparan mungkin, sebersih mungkin. Ini bukan proyek kita benar-benar ibadah lakukan secermat dan sebaik mugkin," sambung Jazir. (hda)