Kabupaten Gunungkidul
Akan Libur 2 Bulan, Kemenag Gunungkidul Sarankan Santri Segera Mudik
Kanwil Kemenag Gunungkidul menyarankan para santri di pondok pesantren (ponpes) untuk segera mudik.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul menyarankan para santri di pondok pesantren (ponpes) untuk segera mudik.
Alasannya, mereka akan libur dalam waktu yang lama.
Kepala Kanwil Kemenag Gunungkidul Arif Gunadi menjelaskan para santri tersebut akan libur selama 2 bulan.
Praktis selama libur kegiatan di ponpes juga ditiadakan.
"Jadi tanggung jawab siapa kalau mereka harus berada di ponpes selama libur itu," kata Arif pada wartawan, Rabu (28/04/2021).
Baca juga: Ribuan Santri di Ponpes Krapyak Yogyakarta Bersiap Mudik, Kemenag DIY Tegaskan Jangan Mudik
Menurutnya, para santri yang berada di Gunungkidul banyak yang berasal dari luar DIY seperti Jawa Tengah dan Kalimantan.
Bahkan ada pula santri asal luar negeri seperti dari Thailand, Singapura, dan Timor Leste.
Itu sebabnya, Arif bermaksud akan menganjurkan pada para pengelola ponpes untuk mengizinkan santrinya mudik.
Namun mereka tetap diminta untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Perlu ada surat resmi dari dokter atau fasilitas kesehatan demi memastikan kondisi kesehatannya saat mudik nanti," ujarnya.
Arif pun juga meminta para santri tetap menerapkan prokes selama kembali ke kampung halamannya.
Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya penyebaran kasus baru sekembalinya mereka ke ponpes.
Baca juga: Santri Boleh Mudik, Ponpes Krapyak Yogyakarta Akan Lepas 2.000 Santrinya untuk Mudik
Adapun para santri disarankan untuk mudik sebelum larangan berlaku, yaitu antara tanggal 2 atau 3 Mei.
Hingga saat ini, para santri masih menjalankan kegiatan di ponpes seperti biasa.
"Momen Ramadan seperti ini kegiatannya lebih padat ketimbang hari biasa," ungkap Arif.