Yogyakarta
Disdikpora DIY Berencana Perluas Uji Coba Sekolah Tatap di DI Yogyakarta
Disdikpora DIY berencana untuk memperluas penyelenggaraan sekolah tatap muka jika uji coba berjalan kondusif
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY berencana untuk memperluas penyelenggaraan sekolah tatap muka jika uji coba yang telah digelar di sembilan sekolah jenjang SMA/SMK berjalan kondusif.
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menuturkan, hingga saat ini jawatannya telah mendata sekolah-sekolah lain yang dianggap memiliki kapasitas untuk menggelar sekolah tatap muka.
Menurutnya, mayoritas sekolah di DIY telah memiliki sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan yang mumpuni.
Hanya saja, belum seluruh guru dan tenaga kependidikan menjalani vaksinasi Covid-19.
Hingga saat ini, baru ada empat sekolah lain yang seluruh gurunya telah menerima suntikan vaksin Covid-19 hingga dosis kedua.
Jika peninjauan telah dilakukan dan sekolah tersebut dianggap layak, maka perluasan sekolah tatap muka dapat direalisasikan
"Jika hasil penerapan uji coba berjalan baik paling tidak kita bisa mulai (perluasan sekolah tatap muka)," terang Didik saat dihubungi, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: SOP Pembelajaran Tatap Muka Juli di DIY Bergantung Hasil Evaluasi Uji Coba Saat Ini
Baca juga: Pemkot Yogya Rencanakan Uji Coba Pembelajaran Luring di Minggu Pertama Mei 2021
Didik berharap agar seluruh guru dan tenaga kependidikan di DIY rampung divaksin pada Juni 2021.
Sehingga pada bulan Juli 2021, seluruh sekolah jenjang SMA/SMK bisa menggelar pembelajaran tatap muka secara serentak.
Hingga saat ini, cakupan vaksin guru baru menyentuh sekitar 50 persen dari total 16.692 guru dan tenaga kependidikan yang terdata.
Lebih jauh, Didik mengatakan,penyelenggaraan uji coba sekolah tatap muka masih berjalan efektif hingga hari kedua ini.
Pihaknya pun mewanti-wanti kepala sekolah untuk tak kendor menerapkan protokol kesehatan di sekolah.
"Supaya prokes tetap dijalankan mulai dari kedatangan siswa. Karena sifatnya prokes ya harapan kita dijalankan rutin," jelasnya.
Selain itu, kepala sekolah juga telah diminta untuk memetakan siswa dan orang tua yang masih ragu untuk mengikuti sekolah tatap muka.
Mereka yang masih merasa khawatir untuk mengikuti pembelajaran di kelas tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran daring.
"Sekolah sudah memetakan anak yang diizinkan dan belum. Gurunya kan juga ada yang masih (mengajar) di rumah karena misalnya dalam kondisi hamil. Ya nggak papa mengajar dari rumah," terangnya. (Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)