Sebanyak 50 Persen Guru SMA/SMK di DI Yogyakarta Telah Menerima Suntikan Vaksin Covid-19

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 pada kalangan guru dan tenaga kependidikan

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
freepik
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 pada kalangan guru dan tenaga kependidikan jenjang SMA/SMK telah menyentuh angka 50 persen.

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya merinci, total guru dan tenaga kependidikan yang terdata untuk menerima vaksin adalah sebesar 16.692 orang. 

Artinya hingga saat ini sudah ada 8.000 an guru dan tenaga kependidikan di jenjang SMA/SMK yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: Masih Ada Pasar Sore Ramadan yang Abaikan Prokes, Wawali Kota Yogyakarta: Harus Dievaluasi

"Tanggal 6-9 April kemarin guru-guru juga dipusatkan menjalani vaksinasi di JEC. Sebagian guru juga ikut di kabupaten kota untuk vaksin di fasyankes terdekat dengan sekolah," papar Didik kepada Tribun Jogja Rabu (14/4/2021).  

Didik menuturkan, tahap vaksinasi para guru diharapkan dapat terselesaikan seluruhnya di bulan Juni 2021.

Sehingga pada bulan Juli 2021, seluruh sekolah jenjang SMA/SMK bisa menggelar pembelajaran tatap muka secara serentak.

Sebelum menggelar pembelajaran tatap muka, pada tanggal 19 April 2021 mendatang pihaknya akan segera menggelar uji percontohan pembelajaran tatap muka di 10 sekolah yang ditunjuk.

"Guru dan tenaga kependidikan di 10 sekolah itu sudah vaksinasi semua," paparnya.

Uji percontohan digelar selama dua minggu. Setelahnya Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi. 

Jika berjalan kondusif dan hasilnya memuaskan, maka pembelajaran tatap muka akan diperluas di sekolah-sekolah lain yang dianggap memiliki kesiapan. 

Perluasan dilakukan secara bertahap sembari menunggu datangnya tahun ajaran baru di bulan Juli.

Didik menegaskan, pembelajaran tatap muka digelar dengan waktu terbatas. Jadwal belajar di kelas maksimal hanya sekitar tiga hingga empat jam.  

"Jadi bertahap untuk semester ini. DI tahun ajaran baru kita upayakan bisa serentak seiring target vaksinasi Juni selesai," jelasnya.

Didik menuturkan, masing-masing sekolah yang menggelar sekolah tatap muka juga telah membentuk gugus tugas tingkat satuan pendidikan.

Baca juga: UPDATE Sebaran Covid-19 Rabu 14 April 2021 Petang: Data Rinci Tambahan Kasus Baru di 34 Provinsi

Mereka bertugas untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah.

"Mulai dari pendataan dan penyediaan APD sudah dilakukan," terangnya.

Selain itu, kepala sekolah juga telah diminta untuk membuat survei yang ditujukan kepada para orang tua dan siswa. Isinya terkait persetujuan menggelar sekolah tatap muka. 

Mereka yang masih merasa khawatir untuk mengikuti pembelajaran tatap muka akan tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran daring. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved