Respon Isu Muktamar Luar Biasa, DPC PKB Gunungkidul Tegaskan Solid Dukung Cak Imin

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Isu perpecahan dalam tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum lama ini menyeruak.

Ratusan kader pun disebut ingin dilakukannya Muktamar Luar Biasa (MLB) atas kepemimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Gunungkidul, Timbul Suryanto mengakui sudah mengetahui isu tersebut.

Namun ia menegaskan pihaknya tak akan ikut serta dalam MLB.

"Kami tetap mengikuti perintah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Cak Imin sebagai Ketua Umum," kata Timbul dihubungi pada Rabu (14/04/2021).

• Muncul Isu PKB Bakal Selenggarakan Muktamar Luar Biasa, DPW PKB DIY: Jamin 100 Persen Tidak Ada

Ia juga menyatakan internal PKB sendiri sampai saat ini masih solid dan tidak ada perseteruan.

Kondisi itu juga berlangsung saat masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lalu.

Menurut Timbul, DPC PKB Gunungkidul tetap solid mengakui kepemimpinan Cak Imin sebagai Ketua Umum dari partai politik tersebut.

Terutama mematuhi aturan untuk tidak terlibat dalam MLB.

"Kalau ada ajakan untuk bergabung, kami akan tetap menolak," ujarnya.

Timbul pun berharap PKB tidak mengalami goncangan seperti yang terjadi pada Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Menurutnya, keinginan adanya MLB tersebut hanya disampaikan segelintir kader.

Serupa, Ketua DPC PKB Gunungkidul Sutiyo juga menilai rencana MLB tersebut baru sebatas potensi.

Baca juga: Isu Muktamar Luar Biasa Berhembus di Tubuh PKB, Sekretaris PKB Klaten: Saya Belum Mendengar Soal Itu

Ia pun meyakini situasi internal PKB tetap sejuk.

"Saya yakin (MLB) tidak akan terjadi," katanya lewat pesan singkat.

Melansir Tribunnews, gagasan MLB muncul lantaran ratusan kader mengklaim ada pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) partai.

Terutama soal kepemimpinan Cak Imin.

Andi Mappanturu yang merupakan mantan Ketua DPC PKB Jeneponto Sulawesi Selatan menyebut sudah ada 113 DPC dan 10 DPW yang setuju adanya MLB tersebut.

"Kami ingin menyelamatkan PKB," kata Andi.( Tribunjogja.com )