Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi, Awan Panas Guguran Meluncur Sejauh 1,4 Kilometer Sore Ini
Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga sore ini, Selasa (13/4/2021).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga sore ini, Selasa (13/4/2021).
Awan panas guguran Gunung Merapi sore ini terjadi pada pukul 17.10 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 131 detik.
"Jarak luncur 1.400 m ke arah barat daya. Angin bertiup ke timur laut," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Vaksinasi Saat Ramadan Diperbolehkan, Kemenag Kota Magelang Anjurkan Dilakukan pada Malam Hari
Hanik melanjutkan, pada periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB hari ini, teramati pula 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya.
Gunung tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode tersebut di antaranya 1 kali awan panas guguran, 34 kali guguran, dan 2 kali gempa hybrid/fase banyak.
Sementara, secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.
Suhu udara 17-23°C, kelembaban udara 68-76 persen, dan tekanan udara 836-944 mmHg. Volume curah hujan 191 mm per hari.
Baca juga: CATAT! Ini Tips Sehat Berbuka Puasa agar Terhindar dari Gangguan Pencernaan
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik. (uti)