Bisnis

Satu Tahun Pandemi COVID-19, Usaha Kuliner di DI Yogyakarta Mulai Menggeliat

Geliat kebangkitan di industri kuliner di DI Yogyakarta juga tidak terlepas dari keterbiasaan masyarakat dengan protokol kesehatan (prokes).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Ilustrasi. Menu kuliner SUA Coffee & eatery. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu tahun lebih pandemi virus corona menghantam Indonesia.

Banyak usaha yang gulung tikar imbas dari pandemi COVID-19 yang tidak memperbolehkan kerumunan dan wajib menjaga jarak.

Di DI Yogyakarta, hotel yang biasanya penuh dengan wisatawan, mau tidak mau harus mencari cara lain untuk tetap bisa bertahan karena turis tidak ada yang boleh melancong.

Banyak dari mereka yang menjual paket isolasi mandiri selama 14 hari dengan harga terjangkau.

Konser yang membutuhkan antusias dari kerumunan, harus dilaksanakan secara daring agar tidak menjadi klaster COVID-19 baru.

Baca juga: Geliatkan Kampung Wisata, Pemkot Yogyakarta Inisiasi Festival Kuliner Tamansari

Praktis, tidak ada yel-yel terdengar di depan panggung untuk menyemangati idola bernyanyi.

Begitupula dengan sejumlah mal yang wajib membatasi kedatangan pengunjung supaya ada jarak satu sama lain ketika berbelanja di dalam gedung.

Namun, tahun 2021 ini menjadi harapan bagi semua pelaku usaha.

Pemerintah sudah menggelar vaksinasi masal untuk mencapai kekebalan komunitas.

Dengan begitu, masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala dan usaha mampu bergeliat kembali.

“Kami merasakan kenaikan konsumen hingga 60 persen dibandingkan tahun lalu dan sekitar 20 persen dari bulan Maret 2021,” ungkap Konsultan Pemasaran Restoran dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di DIY, Khairul Anwar kepada Tribunjogja.com, Sabtu (10/9/2021).

Ia tidak memungkiri, kondisi banyak restoran, kafe dan warung makan di DIY mulai mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2021, atau bahkan satu bulan lalu.

Kenaikan itu terlihat dari kurva pendapatan restoran yang didapatkan dari penjualan ke masyarakat baik yang makan di tempat atau menggunakan jasa pesan antar.

Baca juga: 3 Macam Kuliner di Pagi Hari yang Ada di Sekitar Jalan Kaliurang, Cocok untuk Sarapan

“Kepercayaan masyarakat akan penerapan protokol kesehatan, higienitas yang ditunjukkan dengan baik menjadi pokok penting yang restoran perlu kedepankan agar memiliki hasil yang progresif,” jelasnya lagi.

Selain kedua hal itu, adapula poin yang membuat publik berkenan membeli makanan dari restoran, yakni konsistensi kualitas makanan, kesesuaian harga, variasi menu dan lokasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved