Wisata Yogyakarta
Desa Wisata Pulesari, Suguhkan Pesona Alam, Tradisi, dan Kearifan Masyarakat Lereng Gunung Merapi
Ketua Pengelola Desa Wisata Pulesari, Sarjana bercerita, ciri khas desa wisata yang berada di lereng Gunung Merapi itu, adalah alam, budaya dan tradis
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kesan pertama saat berkunjung ke Desa Wisata Pulesari (Dewi Pule) adalah bersih dan rapi.
Hamparan perkebunan salak, dan perkebunan hortikultura petani menyambut.
Di sampingnya berbaris rumah-rumah warga.
Berada di sana, terasa tenang, sesekali terdengar gemericik air dari aliran sungai Bedog tak jauh dari kampung.
Secara administratif, Desa Wisata Pulesari, berada di Padukuhan Pulesari, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Pengelola Desa Wisata Pulesari, Sarjana bercerita, ciri khas desa wisata yang berada di lereng Gunung Merapi itu, adalah alam, budaya dan tradisi, meliputi semua kegiatan masyarakat khas pedesaan.
Dalam satu kampung, menurutnya terdiri dari 1 RW dan 2 RT dengan 75 Kepala Keluarga (KK). Mereka hidup guyub, rukun, dan harmonis.
"Setiap warga harus ikut serta terlibat dalam kegiatan desa wisata," kata Sarjana, kepada Tribun Jogja, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Pengawasan Mudik di Tingkat RT dan RW, Padukuhan Tumut di Sleman Pastikan Skrining Pemudik
Dewi Pule merupakan desa wisata mandiri. Menempati lahan seluas 25 hektare.
Fasilitas yang ada di dalamnya terbilang sudah cukup lengkap. Ada pendopo, tempat ibadah, toilet umum, gardu ronda hingga homestay.
Pengelola telah menerapkan wisata sehat, di mana yang ditawarkan didalamnya bukan hanya murah namun edukatif. Setiap sudut juga telah terpasang tempat cuci tangan, sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Selain panorama alam, dan suasana khas pedesaan jawa, desa wisata Pulesari menawarkan banyak spot menarik yang memacu adrenalin.
Di antaranya, wahana tracking sungai Bedog yang diselingi dengan goa sejarah; jembatan goyang; jembatan tali; titian bambu; bumbong bocor; tangkap ikan; spider web; gubug hujan; jaring laba-laba; tangkap air hingga wahana susup ban. Terdapat pula flying fox dan camping ground.
Di samping itu, Desa Wisata Pulesari juga menawarkan paket wisata edukasi. Seperti belajar budidaya salak, lengkap dengan keseruan bagaimana memetik salak langsung dari pohon. Membajak dan menanam padi, memandikan domba dan sapi, melukis camping, melukis kendil tanah liat, belajar membatik, belajar membuat janur manten hingga belajar membuat kerajinan keranjang untuk wadah salak.
Salak di Pulesari menjadi bagian penting dalam desa wisata. Bahkan, buahnya bisa diolah beraneka macam kuliner.
Mulai dari dodol, geplak, enting - enting, bakpia, wingko, madu wongso, krupuk, jenang, wajik dan nogosari. Warga Pulesari sebagai bagian dari masyarakat Jawa hingga kini masih melestarikan seni, tradisi dan budaya.
"Ada Jathilan, tari salak, kubro siwo, bergodo hingga upacara adat pager bumi dan sadranan masih kita lakukan," tuturnya.
Paket Wisata
Desa Wisata Pulesari berdiri sejak 8 tahun silam, tepatnya 9 November 2012. Selama itu pula, telah melalui banyak perkembangan secara periodik.
Mulai dari rintisan, berkembang hingga kini telah menjadi desa wisata mandiri. Ada sejumlah paket wisata yang ditawarkan. Salah satunya paket "Activity 1 Hari". Didalamnya:
Paket Tradisi 1
(minimal 20 orang) dengan harga Rp 55 ribu/orang, terdiri dari:
-Welcome drink dan snack 1x
-Ice breaking
- Fun Games
-Bermain di wahana outbound
-Bumbong bocor
-Jembatan goyang
-Titian Bambu
-Makan dan minum 1x
Paket Tradisi 2
(Minimal 20 orang) Rp 75 ribu/orang, terdiri dari:
-Welcome drink dan snack 1x
-Ice breaking
- Fun Games
-Bermain di wahana outbound
-Bumbong bocor
-Jembatan goyang
-Titian Bambu
-tracking sungai 5 rintangan
-Makan dan minum 1x
Paket Tradisi 3
(Minimal 25 orang) Rp 95 ribu/orang, terdiri dari:
-Welcome drink dan snack 1x
-Ice breaking
- Fun Games
-Belajar membatik
-Petik salak dikebun
-Makan dan minum 1x
Paket Tradisi 4
(Minimal 25 orang) Rp 105 ribu/orang, terdiri dari:
-Welcome drink dan snack 1x
-Ice breaking
- Fun Games
-Outbound
-Bumbong bocor
-Jembatan goyang
-Titian Bambu
-tracking sungai 5 rintangan
-tangkap ikan
-Belajar olahan salak
-Paket kebun petik salak
-Makan dan minum 1x
Semua paket mendapatkan fasilitas: tempat, sound sistem asuransi, trainer, Pemandu, free parkir, dan toilet.
Jam Buka: Desa Wisata Pulesari buka setiap hari, dari Senin - Minggu. Jam operasional, sudah dibuka sejak pukul 08.00 WIB. Wisatawan yang akan berkegiatan di sana, disarankan untuk reservasi terlebih dahulu.
Rute
Desa Wisata Pulesari, terletak sekitar 21 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Apabila berangkat dari pusat Kota Yogyakarta, menggunakan kendaraan pribadi, maka menuju jalan Magelang - Yogyakarta lurus ke utara. Hingga pertigaan jalan turi, ambil kiri Melawati jalan Turi dan lurus hingga menemukan petunjuk Desa wisata Pulesari, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman.
Berkunjung ke sana, tidak usah risau soal penginapan, di sana sudah ada 45 rumah warga yang telah diberdayakan menjadi homestay.
Harga sewanya pun relatif murah. Harga standar 1 rumah, kapasitas 20 orang Rp 250 ribu/malam. Rumah kapasitas 10 orang permalam Rp 200 ribu dan sewa perorangan Rp 35 ribu/ malam.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Berkekuatan 6,7 SR Berpusat di Malang, Terasa Sampai DI Yogyakarta
"Ada juga 9 pendopo, harga sewanya Rp 500 ribu dengan kapasitas 200 orang," tutur Sarjana.
Salah satu pengunjung, Puji Lestari menilai beragam tempat atau fasilitas yang ada di desa wisata Pulesari cukup rapi.
Banyak ditemukan pendopo, artinya warganya sangat terbuka. Kemudian, arena tracking sungai, dibuat dengan bermacam-macam wahana sehingga menurutnya sangat kreatif.
Kondisi alamnya juga sangat mendukung. Bisa melihat pemandangan Gunung Merapi.
"Berkunjung ke Pulesari, kita diajak liburan gaya desa. Menikmati suasana khas pedesaan yang sarat akan edukasi," ujar wisatawan asal Mlati. (Rif)