Telah Ikuti Pelatihan CHSE, Tujuh Desa Wisata di Gelang Projo Kulon Progo Siap Terima Wisatawan

Sebanyak tujuh desa wisata di Magelang, Kulon Progo dan Purworejo (Gelang Projo) telah siap menerima kunjungan wisatawan pada masa adaptasi

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Sri Cahyani Putri
Penutupan dan self declare yang digelar oleh BOB di Gerbang Samudera Raksa, Jumat (9/4/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak tujuh desa wisata di Magelang, Kulon Progo dan Purworejo (Gelang Projo) telah siap menerima kunjungan wisatawan pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). 

Dikarenakan telah mengikuti pelatihan dan pendampingan CHSE yang digelar oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) sejak 15 Maret - 6 April 2021 lalu. 

Kemudian diakhiri dengan penutupan dan self declare pada masa AKB sumber daya manusia (SDM) parekraf di Gerbang Samudera Raksa pada Jumat (9/4/2021). 

Baca juga: Balita Berusia 2 Tahun Tewas Tersenggol Truk di Tepus Gunungkidul

Ketujuh desa wisata itu diantaranya Desa Pandanrejo, Sedayu dan Benowo di Purworejo, Desa Ngargosari dan Ngargoretno di Magelang, Desa Gerbosari dan Pagerharjo di Kulon Progo

Direktur Industri dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika mengatakan daya tarik wisata harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus diterapkan dengan konsisten dan terus diperbarui. 

Sehingga destinasi wisata pada masa AKB tidak menimbulkan klaster baru. 

Adapun indikator selama pelatihan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes), penyusunan SOP dan perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) nya. 

Dikarenakan pada tujuh desa wisata itu memiliki karakteristik daya tarik wisatawan yang berbeda-beda. 

"Sehingga mereka membuat SOP-nya masing-masing sesuai kebutuhan. Setelah itu dipraktekkan bersama dengan para mentor," ucapnya usai acara penutupan. 

Ia melanjutkan, pada hari keenam dan ketujuh, pihanya akan melakukan asesmen dilanjutkan monitoring pelaksanaan prokes bersama pengelola wisata di daerah. 

Adapun pemantauan dilakukan secara berskala antara 1-2 minggu sekali, terutama pada akhir pekan. 

Pada pelatihan ini, tim penguji yang dilibatkan dari lembaga sertifikasi profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia yang terdiri dari gabungan beberapa LSP di Jateng dan DIY.

Sehingga berkompeten untuk mengelola peningkatan kapasitas terutama di daya tarik wisata Gelang Projo

Ketua Tim Verifikator LSP Jana Dharma Indonesia, Wika Rinawati mengatakan secara keseluruhan, pengelola di tujuh destinasi wisata telah menyiapkan sarpras yang memadai. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved