Resmikan Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari, Ini Harapan Bupati Gunungkidul

Bupati Gunungkidul Sunaryanta hadir dan ikut meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta, di Wonosari.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
Peresmian Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul pada Jumat (09/04/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul Sunaryanta hadir dan ikut meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta, di Wonosari.

Adapun seremoni berlangsung pada Jumat (09/04/2021) pagi.

Sunaryanta mengucapkan selamat atas resminya operasional Lapas Perempuan satu-satunya di DIY itu.

Baca juga: Ratusan Guru di Kulon Progo Ikuti Rapid Tes Antibodi Sebelum Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka

Namun ia juga menyampaikan harapan terkait warga binaan di dalamnya.

"Mudah-mudahan tidak bertambah lagi (warga binaan) di sini, cukup yang ada saat ini," katanya saat memberikan sambutan.

Menurut Sunaryanta, upaya preventif lebih banyak dilakukan agar masyarakat tidak terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran hukum. Sehingga kapasitas Lapas yang ada saat ini pun tidak perlu ditambah lagi.

Ia pun berharap warga binaan yang ada saat ini menjalani masa tahanannya dengan baik serta mengikuti berbagai program binaan yang ada.

Hal itu bisa membuat masa tahanan terasa lebih ringan.

"Mudah-mudahan juga mereka yang masih ada di sini bisa segera menyelesaikan masa tahanannya," ujar Sunaryanta.

Peresmian utama Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta turut dihadiri oleh Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham RI, Reinhard Silitonga. Ia pun turut mengapresiasi keberadaan Lapas Perempuan ini.

Pasalnya, jumlah Lapas Perempuan di Indonesia terbilang masih sedikit. Gunungkidul di DIY menjadi satu dari segelintir daerah yang mampu memiliki Lapas Perempuan terpisah.

"Bisa dibilang Lapas Perempuan di Gunungkidul ini termasuk salah satu yang termegah," kata Reinhard.

Ia pun berharap agar keberadaan Lapas membuat kegiatan program binaan bagi tahanan perempuan lebih optimal. Terutama mereka bisa memperbaiki diri dan bisa diterima oleh masyarakat lagi nantinya.

Baca juga: Tingkatkan Capaian KIA, Disdukcapil Bantul Luncurkan M-KIA

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Budi Argap Situngkir mengatakan usulan Lapas Perempuan DIY sebelumnya menempati Lapas Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta. Adapun gedungnya berstatus pinjam-pakai.

"Baru di 2019 lalu diusulkan pembangunan gedung Lapas Perempuan sendiri secara terpisah," jelas Budi.

Pembangunan Lapas Perempuan dengan daya tampung 250 warga binaan ini dibangun selama 2 tahun. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pembangunan mencapai Rp 34,178 miliar. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved