BPD DIY Perluas Akses Pembayaran Non Tunai Melalui QRIS di Objek Wisata Kulon Progo
Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY memperluas akses pembayaran non tunai melalui QRIS di Objek Wisata Mangrove Pasir Kadilangu, Temon
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY memperluas akses pembayaran non tunai melalui QRIS di Objek Wisata Mangrove Pasir Kadilangu, Temon, Kabupaten Kulon Progo.
Pembayaran non tunai ini diharapkan lebih memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan melalui QRIS juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pelaku wisata untuk menerima kunjungan wisatawan.
Baca juga: Jadi Prioritas, Vaksinasi Covid-19 untuk Guru di Bantul Ditargetkan Selesai Bulan Juni 2021
"Sehingga dinilai praktis dan bisa diakses dari semua kanal pembayaran yang lain sehingga dinilai paling aman," ucapnya di sela acara peluncuran QRIS, Rabu (7/4/2021).
Ia menargetkan, ada 100 ribu merchant di seluruh DIY yang akan menerapkan pembayaran non tunai.
Untuk di Kulon Progo, pembayaran non tunai diterapkan di seluruh destinasi wisata, pembayaran di lingkungan pemerintahan dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Bagi pelaku UMKM, pembayaran non tunai dapat memberikan kesempatan karena akses pembayaran lebih mudah, aman dan memperluas akses pasar.
Sementara Pimpinan BPD DIY Cabang Wates, Didit Respati Setiadi mengatakan selain launching pembayaran non tunai, BPD DIY juga dilakukan penyerahan CSR bagi pengelola wisata di Kulon Progo.
Ia mencatat, total CSR yang telah disalurkan oleh BPD DIY untuk tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1,5 Miliar.
Diantaranya untuk interior mobil adminduk Disdukcapil Kulon Progo, bedah rumah tidak layak huni kepada 15 KK, bantuan dana pendidikan bagi siswa kurang mampu di Kulon Progo, pengadaan ambulans untuk RSUD Nyi Ageng Serang dan pembuatan tugu selamat datang di Pantai Congot.
Serta untuk kegiatan pencegahan penyebaran virus corona berupa masker, sepatu bot, cairan desinfektan, hand sanitizer, jas pelindung dan face shield.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengucapkan terimakasih kepada BPD DIY yang telah mendukung perkembangan destinasi wisata di Kulon Progo melalui pembayaran non tunai.
Sebab pembayaran non tunai merupakan program yang harus digencarkan selama pandemi Covid-19 dalam mengurangi transaksi secara tunai.
Namun demikian, pembayaran non tunai di beberapa destinasi wisata yang berada di bagian utara Kulon Progo masih terkendala sinyal.
Baca juga: PPKM Berbasis Mikro di Klaten Diperpanjang untuk Kelima Kalinya, Ini Pertimbangan Pemkab