Jawa
Wali Kota Magelang Pantau Pelaksanaan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
dr Muchamad Nur Aziz turut melakukan pemantauan terhadap pelaksanaannya di SDN Magelang 6, SD Magelang 7, dan SDIT Ikhsanul Fikri.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kota Magelang melaksanakan uji coba pertama kali untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA/sederajat), pada Senin (05/04/2021).
Sebanyak 31 sekolah terpilih dalam pelaksanaan PTM yang sebelumnya telah dilakukan uji verifikasi protokol kesehatan (prokes).
Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz turut melakukan pemantauan terhadap pelaksanaannya di SDN Magelang 6, SD Magelang 7, dan SDIT Ikhsanul Fikri.
Kemudian di SMPN 1, SMPN 5 dan SMPN 7, serta SMAN 3 dan SMA Bhakti Tunas Harapan.
Baca juga: Dishub Kota Magelang Masih Menyusun Aturan Mudik 2021
"Secara umum pelaksanaannya sudah baik, meski ada beberapa sekolah yang harus memperbaiki, di antaranya kurang memenuhi SOP (standar operasional prosedur), serta link antara siswa dengan guru ada yang belum dipenuhi," jelasnya saat di sela kegiatan, pada Senin (05/04/2021).
Sementara itu, kendala yang dihadapi dalam proses uji coba pelaksanaan PTM segera dilakukan perbaikan.
Ia pun berharap, agar semua sekolah bisa menerapkan prokes dengan baik.
Sehingga, proses pembelajaran bisa tetap berjalan dan kesehatan tetap terjaga.
"Hampir semua sudah bagus, hanya beberapa yang SOP-nya belum dipasang, linknya juga ada yang belum. Hari ini kita selesaikan. Kami harapkan dengan adanya uji coba ini, sekolah semakin mematuhi prokes dan PTM bisa terus dilakukan, "ujarnya.
Sementara itu, Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Agus Sujito mengatakan, pelaksanaan uji coba PTM akan berlangsung hingga 16 April 2021.
Baca juga: Pemkot Magelang Targetkan Raih APE Utama dari KPPA RI
"Ya, uji coba ini berlangsung sekitar 2 mingguan. Di mana, fokus kami pada siswa kelas 6 SD dan 9 SMP karena berkaitan dengan kelulusan siswa," terangnya.
Adapun pada pelaksanaan proses PTM dibuat dalam 2 shift yakni pagi dan siang.
Dalam satu shiftnya pembelajaran hanya boleh dilakukan selama 45 menit.
Sehingga, pengaturan jarak diberlakukan untuk menghindari kontak langsung antar siswa.
"Dengan cara ini, lebih mudah mengatur jarak ketika siswa sedang belajar. Sedangkan waktu belajar juga disesuaikan dengan kondisi saat ini yang tidak boleh berlama-lama," ujarnya.
Sementara itu, bagi orangtua yang masih enggan memperbolehkan anaknya belajar tatap muka.
Baca juga: Pemkot Magelang Perpanjang PPKM Mikro Tahap V, Sekolah dan Kampus Gelar PTM Bertahap
Pihaknya tetap memberikan fasilitas pembelajaran secara daring kepada siswa yang terkendala untuk mengikuti PTM.
"Kami tetap sediakan pembelajaran daring, karena tidak semua anak bisa mengikuti proses belajar tatap muka. Sehingga, tetap ada pilihan," tuturnya.
Sebelum pelaksanaan PTM, lanjut Agus, para guru juga sudah mendapatkan vaksin.
Hanya sebagian tenaga kependidikan saja yang belum menerima vaksinasi.
"Untuk sekolah yang menggelar PTM, 90 persen dari guru sudah mendapatkan vaksin. Sebagian, yang belum dapat kebanyakan dari tenaga kependidikan. Nantinya dari uji coba ini, tetap akan kami lakukan evaluasi lagi," ujarnya. ( Tribunjogja.com )