Banjir Bandang NTT
UPDATE Data Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor NTT, 68 Tewas, 70 Orang Masih Hilang
Sebanyak 68 warga tewas dalam bencana banjir bandang disertai tanah longsor yang menerjang sebelas kabupaten dan kota di NTT
Syafii menambahkan, Tagana berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat dalam menangani bencana tersebut.
Selain itu, Tagana melakukan pendataan korban, evakuasi korban terutama kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, penyandang disabilitas serta membantu pendistribusian logistik.
“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syafii mengatakan, Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk pemberian santunan.
"Santunan ahli waris kepada 76 jiwa sebsar Rp 1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan nilai Rp 135.000.000," pungkasnya.
Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA.
Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa. Banjir telah menerjang beberapa desa antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE 5 April: 68 Orang Meninggal dan 70 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di NTT