Kisah Inspiratif

Upaya Menyelamatkan Batik Topeng Khas Putat Gunungkidul dari Dampak Pandemi

Batik topeng kayu sempat tersohor hingga diekspor ke mancanegara. Namun sejak pandemi, distribusi tersendat, perajin terpaksa beralih ke usaha lain.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Motif Topeng Panji khas Putat, Patuk, Gunungkidul yang dikerjakan oleh kelompok perajin batik. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kapanewon Patuk, Gunungkidul identik dengan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Namun, ada harta tersembunyi di bidang kerajinan, yang kini terancam oleh dampak pandemi COVID-19.

Adalah Pedukuhan Bobung dan Batur di Kalurahan Putat, Patuk, di mana warganya memproduksi kerajinan berupa batik.

Hampir tiap rumah yang dilewati menjalankan produksi batik, lewat plang yang terpasang.

Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan (Ulu-ulu) Kalurahan Putat, Agus Aprianto mengatakan dua pedukuhan ini terkenal dengan kerajinan batik di media topeng kayu.

Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Jogja, Usahanya Gulung Tikar, Kini Jualan Bensin Eceran Demi Biaya Kuliah Anak

"Batik topeng kayu ini sudah tersohor, bahkan jadi komoditi ekspor ke mancanegara," kata Agus ditemui pekan lalu.

Adapun tujuan ekspor utama dari batik topeng kayu ini ke Belanda dan Amerika Serikat.

Sedangkan untuk pasar dalam negeri, produk banyak dikirimkan ke Pulau Bali.

Pandemi yang menerpa sejak setahun silam membuat distribusi kerajinan tersendat.

Praktis penghasilan warga jadi berkurang, hingga akhirnya mereka terpaksa beralih ke sektor usaha lain.

"Banyak warga yang akhirnya beralih ke peternakan, berdagang dan lainnya supaya tetap bertahan," ungkap Agus.

Kini, Kalurahan Putat tengah berupaya menyelamatkan kerajinan khas warganya tersebut.

Kelompok perajin batik pun diarahkan untuk membuatnya di media lain yang konvensional, yaitu kain.

Menurut Agus, motif batik topeng digoreskan di kain dengan canting.

Baca juga: Kisah Kopka Ade, Prajurit Kostrad Berjuang Raih Kesembuhan dari Stroke, Awalnya Disengat Tawon Ndas

Selain metode tulis, pihaknya juga mengarahkan agar motif batik topeng dibuat dengan teknik cap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved