Kisah Inspiratif
Upaya Menyelamatkan Batik Topeng Khas Putat Gunungkidul dari Dampak Pandemi
Batik topeng kayu sempat tersohor hingga diekspor ke mancanegara. Namun sejak pandemi, distribusi tersendat, perajin terpaksa beralih ke usaha lain.
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kapanewon Patuk, Gunungkidul identik dengan Gunung Api Purba Nglanggeran.
Namun, ada harta tersembunyi di bidang kerajinan, yang kini terancam oleh dampak pandemi COVID-19.
Adalah Pedukuhan Bobung dan Batur di Kalurahan Putat, Patuk, di mana warganya memproduksi kerajinan berupa batik.
Hampir tiap rumah yang dilewati menjalankan produksi batik, lewat plang yang terpasang.
Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan (Ulu-ulu) Kalurahan Putat, Agus Aprianto mengatakan dua pedukuhan ini terkenal dengan kerajinan batik di media topeng kayu.
Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Jogja, Usahanya Gulung Tikar, Kini Jualan Bensin Eceran Demi Biaya Kuliah Anak
"Batik topeng kayu ini sudah tersohor, bahkan jadi komoditi ekspor ke mancanegara," kata Agus ditemui pekan lalu.
Adapun tujuan ekspor utama dari batik topeng kayu ini ke Belanda dan Amerika Serikat.
Sedangkan untuk pasar dalam negeri, produk banyak dikirimkan ke Pulau Bali.
Pandemi yang menerpa sejak setahun silam membuat distribusi kerajinan tersendat.
Praktis penghasilan warga jadi berkurang, hingga akhirnya mereka terpaksa beralih ke sektor usaha lain.
human interest
human interest story
Mata Lokal Menjangkau Indonesia
COVID-19
Batik
Topeng
Gunungkidul
Tribunjogja.com
Gaya Lufityanti
Ikut Serta Upaya Pelestarian, Pria Betawi Ini Menginisiasi Bulletin Jumat Beraksara Jawa |
![]() |
---|
Empat Siswi SMK di Klaten Bikin Robot Pramusaji, Bisa Jangkau Jarak hingga 25 Meter |
![]() |
---|
Tak Lekang Digempur Digitalisasi, Buku Teka Teki Silang Tetap Laris di Yogyakarta |
![]() |
---|
Warga Kota Yogya Sulap Atap Rumahnya Jadi Kebun Cabai nan Menjanjikan |
![]() |
---|
Alami Komplikasi Bawaan, Bayi Penderita HPE Asal Semin Gunungkidul Menanti Uluran Bantuan |
![]() |
---|