Kabupaten Gunungkidul
Libur Panjang Paskah, Dispar Gunungkidul Kerahkan Terjunkan 400 Personel Pengamanan
Pengamanan juga dilakukan untuk memastikan kedisiplinan pada protokol kesehatan (prokes).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pekan ini masyarakat mendapat libur panjang lantaran Perayaan Paskah yang dimulai pada Jumat (02/04/2021) ini.
Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul pun telah menyiapkan antisipasi.
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono menyampaikan sebanyak 400 personel pengamanan diterjunkan khusus selama libur panjang Paskah ini.
"Mereka diterjunkan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung sepanjang libur ini," kata Harry pada wartawan hari ini.
Ratusan personel tersebut berasal dari berbagai unsur.
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Sat Sabhara Polres Gunungkidul Sisir 5 Gereja
Selain Dispar, personel berasal dari Dinas Perhubungan, Satpol-PP, TNI-POLRI, hingga Dinas Kesehatan.
Menurut Harry, diperkirakan akan ada peningkatan pengunjung hingga akhir pekan nanti.
Itu sebabnya personel pengamanan di destinasi wisata ditambahkan.
"Khususnya di kawasan pantai, karena diperkirakan pengunjung akan membanjir ke sana," ujarnya.
Adapun pengamanan juga dilakukan untuk memastikan kedisiplinan pada protokol kesehatan (prokes).
Sebab seluruh destinasi wisata di Gunungkidul masih dalam tahap Uji Coba Terbatas di situasi pandemi COVID-19.
Biasanya, setiap Jumat Dispar Gunungkidul akan menutup destinasi wisata sementara waktu.
Hal itu sesuai edaran dari Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti.
Baca juga: Pascaledakan Bom Gereja Katedral Makassar, Pemkab Gunungkidul Jamin Keamanan Ibadah Paskah di Gereja
"Penutupan dilakukan untuk evaluasi prokes dan sterilisasi kawasan destinasi wisata," jelas Asti.
Meski begitu, aturan tersebut dikecualikan jika Hari Jumat tersebut bertepatan dengan tanggal libur nasional.
Seperti Jumat ini yang merupakan peringatan Jumat Agung bagi umat Nasrani.
Dispar Gunungkidul sendiri tidak menargetkan berapa banyak wisatawan yang berkunjung selama libur panjang ini.
Sebab yang menjadi fokus adalah meminimalisir terjadinya kluster wisata.
"Target kami adalah kedisiplinan prokes oleh wisatawan hingga seluruh unsur yang terlibat di dalamnya," ujar Asti.( Tribunjogja.com )