Pascaledakan Bom Gereja Katedral Makassar, Pemkab Gunungkidul Jamin Keamanan Ibadah Paskah di Gereja

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Drajad Ruswandono, menjamin bahwa situasi wilayahnya saat ini kondusif.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Suasana Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari, Gunungkidul jelang Misa Malam Natal 2020 silam. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan tak pelak membuat umat Nasrani resah.

Pasalnya peristiwa terjadi menjelang perayaan Paskah, yang berlangsung pekan ini.

Kendati begitu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Drajad Ruswandono, menjamin bahwa situasi wilayahnya saat ini kondusif.

Keyakinan itu didasarkan pada hasil rapat tingkat forkopimda, Selasa (30/03/2021) kemarin.

"Berdasarkan hasil rapat itu, disimpulkan situasi Gunungkidul masih terbilang landai," kata Drajad ditemui pada Rabu (31/03/2021) sore ini.

Namun ia menegaskan pihaknya tak akan abai terhadap keamanan umat Nasrani selama masa Ibadah Paskah.

Sebab saat ini kewaspadaan sudah ditingkatkan berkoordinasi dengan aparat.

Itu sebabnya, Drajad berharap umat Nasrani di Gunungkidul tidak perlu khawatir.

Sebab pihaknya sudah menyiapkan pengamanan secara ketat sebagai antisipasi.

"Kami jamin keamanannya supaya pelaksanaan ibadah berlangsung lancar dan nyaman," ujarnya.

Terpisah, Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto, membenarkan pihaknya sudah berkoordinasi untuk pengamanan Paskah. Koordinasi dilakukan di tingkat Polda DIY.

Berdasarkan rapat koordinasi tersebut, Polres Gunungkidul akan menerjunkan ratusan personel.

Mereka akan bersiaga di berbagai gereja selama ibadah Paskah berlangsung.

"Persisnya 140 personel, pengamanan di Gereja akan diperketat," kata Suryanto.

Selain menerjunkan personel pengamanan, kegiatan sterilisasi pun juga akan dilakukan.

Adapun sterilisasi dilakukan mulai Kamis (01/04/2021) pagi, sebelum Misa Kamis Putih.

Suryanto mengatakan Bhabinkamtibmas di seluruh kalurahan saat ini turut disiagakan.

Masyarakat diminta segera melapor jika menemukan hal atau seseorang yang dinilai mencurigakan.

"Semua ini dipersiapkan sebagai langkah antisipasi dari hal-hal berbahaya yang mungkin saja terjadi," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved