Kabupaten Gunungkidul
Jadi Percontohan, Lapas Perempuan Wonosari Perluas Program Binaan bagi Tahanan
Program binaan berfokus pada pengembangan keterampilan bagi seluruh tahanan agar bisa memberdayakan dirinya selepas dari Lapas.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul menjadi percontohan lapas perempuan di Indonesia.
Pengembangan program binaan pun dilakukan demi percontohan tersebut.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta Ade Agustina mengatakan program binaan berfokus pada pengembangan keterampilan bagi seluruh tahanan.
"Warga binaan akan dipersiapkan agar bisa memberdayakan dirinya selepas dari sini," jelas Ade pada wartawan, Senin (29/03/2021).
Menurutnya, saat ini program yang tersedia antara lain terkait bidang pembuatan roti (bakery), menjahit, pertanian, perikanan, kecantikan, hingga katering.
Baca juga: Dinkop Gunungkidul Menanti Instruksi Pusat untuk Penyaluran BPUM 2021
Semua kegiatan dilakukan secara rutin.
Sejak Lapas Perempuan dipindah ke Wonosari pada awal Maret ini, Ade mengatakan pihaknya tengah memperluas lagi jenis program binaan.
Adapun program tersebut juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
"Mitra lainnya juga kami gandeng agar para warga binaan jadi lebih terampil ke depan," jelasnya.
Menurut Ade, lewat binaan seperti ini para tahanan perempuan nantinya akan mendapat penghasilan lebih layak dengan keterampilan yang dimiliki.
Hal itu bisa dilakukan begitu masa tahanan selesai.
Ia juga mengatakan tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk melakukan tindakan kriminal.
Sebab mereka sudah mendapatkan pembekalan yang cukup selama di lapas.
"Tentunya perlu dukungan pihak keluarga agar mereka bisa berkembang lebih baik lagi," kata Ade.
Terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani mengatakan Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari resmi beroperasi tahun ini.
Hal itu ditandai dengan dipindahkannya sebanyak 88 warga binaan pada 10 Maret lalu.
Baca juga: Kejari Gunungkidul Berhasil Tangkap Buronan Korupsi Balai Baleharjo
Adapun sebelumnya mereka menempati gedung lama di Wirogunan, Yogyakarta.
"Nantinya seluruh warga binaan perempuan akan kami arahkan ke sini," kata Gusti Ayu beberapa waktu lalu.
Adapun daya tampung Lapas Perempuan Wonosari saat ini mencapai 250 orang.
Namun di tahap awal, seluruh tahanan akan menempati blok yang sama untuk memudahkan pengawasan.
Menurut Gusti Ayu, akan ada tambahan fasilitas baru yang disediakan di gedung baru ini.
Antara lain fasilitas untuk kesehatan seperti umum, kebidanan, dan sebagainya.
"Perlengkapan juga ada yang baru, sebagian kami bawa dari gedung lama," jelasnya.( Tribunjogja.com )