Masjid Agung Sleman Berencana Tetap Gelar Sholat Tarawih, Tapi Tiadakan Tadarus dan Buka Bersama
"Sementara ini, (tadarus) tidak diadakan, kalau sendiri-sendiri tidak masalah. Karena masjid luas. Yang penting duduknya tidak berdempetan," kata
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
lihat foto
Di bagian depan, sudah ada tempat cuci tangan. Selain itu, saf juga telah dibuat berjarak sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Baca juga: FISIP UAJY Dorong Mahasiswa Agar Go Internasional
Takmir Masjid Agung Sleman, Agaerul menambahkan, menjelang datangnya bulan Ramadhan, pihaknya sudah melakukan persiapan, berupa pengecekan sarana dan prasarana protokol kesehatan.
Kemudian, mempersiapkan segala kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan. Disinggung buka puasa bersama, atau pengajian menjelang buka puasa, menurutnya kemungkinan besar ditiadakan.
Pihaknya hanya akan menyediakan nasi kemasan bagi musafir untuk berbuka puasa di Masjid. Jumlahnya sekitar 70-80an bungkus.
"(Teknisnya) nanti mengambil sendiri. Itu pun belum final, kami masih menunggu aturan," kata Aga.
Menurutnya, berkaca tahun lalu, pelaksanaan tarawih di Masjid Agung rencananya akan dilaksanakan tiga kali. Pertama, dilaksanakan setelah Salat Isya dengan jumlah 11 rakaat. Lalu, dilanjutkan bagi jamaah yang ingin menjalankan tarawih dengan 23 rakaat.
Selain itu, kata dia, Masjid Agung Sleman juga memfasilitasi bagi jamaah yang menginginkan untuk melaksanakan Salat Tarawih di waktu sepertiga malam, atau sekitar jam 2 malam.
Menurut Aga, pada tahun sebelumnya, jamaah yang salat tarawih di waktu tersebut jumlahnya cukup banyak.
"Tahun lalu, jamaahnya bisa sampai satu setengah saf," kata Aga.
Dalam pelaksanaan ibadah tarawih, menurutnya Masjid Agung akan memberi fasilitas imam hafidz Alquran. (Rif)
