Human Interest Story
Cerita Pak Sim, Pria Asal Magelang yang Hilang 30 Tahun Hingga Dikira Meninggal, Kembali ke Rumahnya
Dinyatakan hilang selama kurang lebih 30 tahun, kini lelaki yang sudah mulai renta itu bisa kembali bercengkrama dengan sanak keluarganya.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
"Kalau ada orang yang menghubungi dan menemukan ciri-ciri yang mirip kami pasti langsung minta diperlihatkan jari tangannya lengkap, karena tandanya ya cuman disitu. Jari Pak Sim yang sebelah kiri itu ada yang hampir putus dan dulu terluka karena mau mengeluarkan cincinnya. Tapi ya gitu, tidak pernah ada yang begitu cirinya," imbuhnya.
Pihak keluarga akhirnya berkesimpulan bahwa Pak Sim telah meninggal dan akhirnya menggelar tahlilan dengan mendoakannya selama tujuh hari berturut-turut.
"Itu rentangnya satu bulan setelah kami doakan untuk minta petunjuk supaya bisa ditemukan tapi tidak ketemu-ketemu, akhirnya tahlilan digelar karena kami merasa Pak Sim sudah meninggal," kata Ridwan.
Hingga akhirnya hari yang tak disangka-sangka itu tiba.
Pada Minggu 21 Maret 2021 lalu Ridwan melihat ada yang memposting di grup Whatsapp desa bahwa telah ditemukan orang tanpa identitas di daerah Probolinggo, Jawa Timur.
Ia kemudian melihat foto dan video yang diposting.
"Saya lihat kok ciri-cirinya sama dengan Pak Sim, kemudian saya menghubungi yang posting dan minta difotokan jari-jarinya lengkap 10. Setelah saya lihat dan benar itu memang Pak Sim," ungkapnya.
Pihak keluarga akhirnya berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk upaya penjemputan.
Setelah berkoordinasi juga dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TSKK) Kabupaten Magelang, penjemputan akhirnya dilakukan dan Pak Sim kembali menginjak rumahnya setelah 30 tahun berkelana.
Nurkhayati, TSKK Secang yang mendampingi proses penjemputan Pak Sim menerangkan, dia sebenarnya masih sanggup dan nyambung untuk diajak berbicara.
Proses penemuan Pak Sim juga karena warga yang menemukan melihat Pak Sim sebagai orang yang berbeda dibandingkan dengan ODGJ lainnya.
"Waktu ditemukan sama warga di Probolinggo Pak Sim itu terlihat berbeda karena dia salatnya runut dan bacaannya lengkap. Setelah dimandikan dan diberi makan dia juga tidak mau pergi," katanya.
Akhirnya perangkat desa di sana mengajak Pak Sim bercakap-cakap dan menanyakan asal serta keberadaan sanak keluarganya.
Pak Sim masih mampu mengingat dan menyebut beberapa nama sanak keluarganya.
"Nah dari situ warga akhirnya coba posting di sosmed dan akhirnya ketemu," imbuhnya.
Baca juga: DPRD Gunungkidul Targetkan 3 Raperda Inisiatif Disahkan Tahun Ini