Human Interest Story

Cerita Pak Sim, Pria Asal Magelang yang Hilang 30 Tahun Hingga Dikira Meninggal, Kembali ke Rumahnya

Dinyatakan hilang selama kurang lebih 30 tahun, kini lelaki yang sudah mulai renta itu bisa kembali bercengkrama dengan sanak keluarganya.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Yosef Leon Pinsker
Suasana haru bercampur bahagia terlihat di kediaman Pak Sim (baju coklat) di Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang, Kamis (25/3/2021). Setelah hilang selama kurang lebih 30 tahun, ia akhirnya berjumpa kembali bersama sanak keluarga dan kerabatnya. 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Masa depan memang penuh teka-teki. Seperti yang dialami Muhammad Masim Masruri atau yang akrab disapa Pak Sim.

Dinyatakan hilang selama kurang lebih 30 tahun, kini lelaki yang sudah mulai renta itu bisa kembali bercengkrama dengan sanak keluarganya.

Tangis haru bercampur bahagia pecah di kediaman Muhammad Masim Masruri atau yang akrab disapa Pak Sim di Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang.

Sanak saudara yang berkumpul dan berdatangan hampir tak percaya bisa kembali melihat Pak Sim dengan keadaan sehat.

Baca juga: Koalisi Mahasiswa Pertanian Datangi Kantor Dewan, Ketua DPRD DIY Kecam Rencana Impor Beras

Secara bergantian, kerabat yang datang bergantian memeluk erat Pak Sim yang masih diam dengan tatapan kosong dan terlihat agak linglung namun nyaman di kediamannya.

Sebagian keluarga masih merasa tak percaya karena perasaan yang bercampur aduk antara sedih dan bahagia karena dapat bertemu dengan Pak Sim setelah sekian lama.

Pak Sim awalnya sempat dinyatakan hilang pada tahun 1990-an silam.

Kala itu, dia dinyatakan sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) karena diduga depresi.

Keinginan Pak Sim untuk mondok selepas SMP tidak terpenuhi akibat berbagai macam kendala terutama biaya.

Sulung dari enam bersaudara itu akhirnya diduga depresi karena keinginannya untuk mondok di  Pondok Modern Darussalam Gontor pupus.

Kelakuannya sempat mengkhawatirkan karena ia mencorat-coret dan menulis berbagai aksara Arab di tembok dan dinding rumahnya. Setelah itu dia menghilang tak tentu rimbanya.

M Ridwan salah seorang anggota keluarga menjelaskan, usaha pihak keluarga tak henti-henti untuk mencoba mencari dan menemukan Pak Sim.

Namun nihil. Semua jalan yang ditempuh dengan menanyakan berbagai pihak dan upaya lain tak jua membuahkan hasil. Pak Sim tak ketemu.

"Keluarga juga pernah buat acara doa bersama untuk mendoakan agar Pak Sim ditemukan, kalaupun sudah dalam kondisi meninggal ya minimal jasadnya," imbuh dia.

Suasana haru bercampur bahagia terlihat di kediaman Pak Sim (baju coklat) di Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang, Kamis (25/3/2021). Setelah hilang selama kurang lebih 30 tahun, ia akhirnya berjumpa kembali bersama sanak keluarga dan kerabatnya.
Suasana haru bercampur bahagia terlihat di kediaman Pak Sim (baju coklat) di Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang, Kamis (25/3/2021). Setelah hilang selama kurang lebih 30 tahun, ia akhirnya berjumpa kembali bersama sanak keluarga dan kerabatnya. (TRIBUNJOGJA/ Yosef Leon Pinsker)

Harapan sempat beberapa kali menghampiri. Sejumlah orang dan kenalan pernah menghubungi pihak keluarga jika menemukan orang tanpa identitas dan ciri-cirinya menunjukkan serta mengarah kepada Pak Sim. Namun selalu meleset.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved