BREAKING NEWS : Seluruh RT di Wilayah DI Yogyakarta Dinyatakan Bebas Zona Merah Covid-19
Tidak ada satupun Rukun Tetangga (RT) yang dikelompokkan sebagai zona merah atau zona dengan risiko penularan Covid-19 tinggi di wilayah DIY
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut bebas dari zona merah penularan Covid-19.
Berdasarkan data terbaru, tidak ada satupun Rukun Tetangga (RT) yang dikelompokkan sebagai zona merah atau zona dengan risiko penularan Covid-19 tinggi di wilayah DIY.
Hal itu terjadi selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di DI Yogyakarta selama beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengungkapkan mayoritas zona risiko di 2.000-an RT yang terdapat di DIY didominasi oleh zona hijau disusul zona kuning.
Baca juga: Meluas Hingga 67 Kasus, Pemkot Yogyakarta Terus Telusuri Sebaran Covid-19 di Jogokariyan
Baca juga: Siswa SMK SMTI Yogyakarta Dipercaya dalam Produksi GeNose C19
Namun Aji belum bisa merinci detailnya, karena dirinya belum menerima laporan terkait update data terbaru.
"Paling banyak hijau. Ada beberapa yang kuning, sementara kita yang oranye rata-rata perharinya berkisar lima sampai enam RT berdasarkan perhitungan terakhir. Tiga per empatnya zona hijau" terang Aji, Rabu (24/3/2021).
Meski demikian, Aji meminta masyarakat tak menurunkan kewaspadaan terhadap adanya potensi penularan Covid-19 di wilayahnya.
Pasalnya, rumus untuk menentukan tingkat risiko penularan di suatu wilayah terdapat dua versi yang bebeda.

Yakni versi yang dirumuskan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan versi yang dibuat oleh pakar dan epidemiolog Gugus Tugas Nasional.
Aji merinci, perumusan zona risiko versi Kemendagri cenderung lebih sederhana.
Perhitungannya hanya berdasarkan jumlah rumah yang penghuninya terkonfirmasi positif.
Sedangkan perhitungan menurut pakar Gugus Tugas Nasional menggunakan indikator-indikator yang lebih kompleks.
"Pertama jumlah kasus terkonfirmasi positif, kasus aktif, lalu ketersediaan bed RS, ketersediaan sarana prasarana isolasi diri, dan seterusnya. Ada belasan indikator," ucapnya.
Namun demikian, Aji mengklaim kasus positif Covid-19 di DIY mengalami tren penurunan dibandingkan beberapa bulan lalu.
Hal itu disebabkan karena adanya upaya vaksinasi dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan termasuk para pelaku wisata yang terus meningkat.
Aji pun kembali meminta masyarakat untuk tak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Tidak boleh lengah karena waktu liburan panjang banyak orang datang, itu biasanya ada peningkatan kasus positif," paparnya.

Kabupaten/kota Zona Oranye
Terpisah, Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Syamsurizal, mengatakan sejumlah kabupaten di DIY dinyatakan sebagai zona oranye atau risiko sedang melalui perhitungan yang menggunakan indikator pakar Gugus Tugas Nasional.
Wilayah itu meliputi Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Bantul.
"Perhitungannya berdasarkan 14 indikator. Untuk Sleman dan Kulonprogo belum mengirimkan data," jelasnya.
Update Terakhir
Sementara berdasarkan update terakhir, kasus terkonfirmasi Covid-19 di DI Yogyakarta pada Selasa (23/3/2021) bertambah sebanyak 205 pasien.
Dengan penambahan itu maka total kasus terkonfirmasi positif di DIY hingga saat ini menjadi 31.800 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 di DIY, Berty Murtiningsih, mengungkapkan penambahan itu terjaring melalui pemeriksaan mandiri sebanyak 22 kasus, tracing kontak kasus positif 151 kasus, dan perjalanan luar daerah dua kasus.
"Yang belum ada informasi 30 kasus," jelasnya.
Baca juga: Minat Pelaku Wisata Gunungkidul Ikut Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah
Baca juga: Pemda DIY Buka Kemungkinan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Masjid
Sedangkan distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah adalah Kota Yogyakarta 40 kasus, Bantul 43 kasus, Kulon Progo 58 kasus, Gunungkidul enam kasus, dan Sleman 58 kasus.
Kemudian pada saat yang sama, Berty melaporkan pasien yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 220 orang.
"Sehingga total sembuh menjadi 26.003 kasus," ucapnya.
Distribusi pasien yang dinyatakan sembuh ini rinciannya Kota Yogyakarta 73 kasus, Bantul 53 kasus, Kulon Progo 33 kasus, Gunungkidul tujuh kasus, dan Sleman 54 kasus.
Di sisi lain, angka kematian akibat Covid-19 selama 24 jam terakhir bertambah tiga kasus.
Rincian kasus meninggal adalah sebagai berikut:
1. Kasus 31.017 : Laki laki, 67 th, Kulon Progo
2. Kasus 31.134 : Laki laki, 78 th, Kota Yogyakarta
3. Kasus 31.669 : Laki laki, 72 th, Kulon Progo
"Sehingga total kasus meninggal menjadi 764 kasus," ujarnya.
(Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)