Meluas Hingga 67 Kasus, Pemkot Yogyakarta Terus Telusuri Sebaran Covid-19 di Jogokariyan

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus melanjutkan proses tracing pada sebaran Covid-19 di Kampung Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Azka Ramadhan
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus melanjutkan proses tracing pada sebaran Covid-19 di Kampung Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron.

Sesuai data terakhir, pada Rabu (24/3/2021), tercatat sudah ada 64 warga setempat yang dinyatakan positif terpapar corona.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, saat ini kegiatan masyarakat sudah dibatasi sedemikian rupa.

Baca juga: Minat Pesepeda ke Destinasi Wisata Bantul Mengalami Penurunan

Hanya saja, karena virus terlanjur menyebar begitu luas, maka setiap hari masih dijumpai tambahan kasus dari persebaran tersebut.

"Termasuk kegiatan di Masjid, juga dibatasi, tidak ada lagi aktivitas, kecuali salat-salat wajib saja. Bahkan, itu pun yang datang juga sangat terbatas sekarang," ucap Heroe.

"Jadi, bersama teman-teman kelurahan, RT dan RW, kita berupaya melakukan pengetatan di kampung. Pengurangan aktivitas itu harus bisa terkontrol lah," tambahnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta itu memaparkan, sebaran di Jogokariyan ini tidak terpusat di satu titik saja, tapi terjadi di 16 RT dan 4 RW.

Sehingga, khususnya di RT-RT yang muncul sebaran virus, interaksi antar warga masyarakatnya harus bisa dibatasi, agar penularan tidak makin menjadi.

"Namun, saya sempat melihat, di sana masyarakat sudah banyak yang tidak keluar rumah, masing-masing isolasi dulu. Kita sudah instruksikan lewat Puskesmas," ujarnya.

Berdasarkan hasil penelusurannya, awal mula sebaran virus corona di Jogokariyan ini, berasal dari kontak erat seorang warga dengan pelaku perjalanan luar kota.

Setahun Dihantam Pandemi, Pembudidaya Ikan di Magelang Mulai Bangkit

Ia berujar, yang tertular pertama adalah lansia yang masih beraktivtas di lingkungan, sehingga virusnya menyebar cepat.

"Sampai sejauh ini belum ada yang menyelesaikan isolasi mandiri, masih sekitar satu mingguan lagi. Kemudian, yang dirawat di rumah sakit ada tiga," ungkap Wawali.

Lebih lanjut, Heroe menyatakan, sebaran kasus Covid-19 di Jogokariyan itu, belum membuat RT-RT di perkampungan setempat masuk kategori zona merah (risiko tinggi), jika merujuk pada perhitungan rumus PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro.

"Kalau dilihat dari zonasi RT (di Kota Yogyakarta, sampai sekarang, menurut laporan BPBD, tidak ada zona merah dan oranye. Yang zona kuning bahkan turun, sehingga zona hijaunya sekarang 94,19 persen," katanya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved