BREAKING NEWS : Seluruh RT di Wilayah DI Yogyakarta Dinyatakan Bebas Zona Merah Covid-19

Tidak ada satupun Rukun Tetangga (RT) yang dikelompokkan sebagai zona merah atau zona dengan risiko penularan Covid-19 tinggi di wilayah DIY

istimewa
Berita Update Corona di DI Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut bebas dari zona merah penularan Covid-19.

Berdasarkan data terbaru, tidak ada satupun Rukun Tetangga (RT) yang dikelompokkan sebagai zona merah atau zona dengan risiko penularan Covid-19 tinggi di wilayah DIY.

Hal itu terjadi selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di DI Yogyakarta selama beberapa pekan terakhir.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengungkapkan mayoritas zona risiko di 2.000-an RT yang terdapat di DIY didominasi oleh zona hijau disusul zona kuning.

Baca juga: Meluas Hingga 67 Kasus, Pemkot Yogyakarta Terus Telusuri Sebaran Covid-19 di Jogokariyan

Baca juga: Siswa SMK SMTI Yogyakarta Dipercaya dalam Produksi GeNose C19

Namun Aji belum bisa merinci detailnya, karena dirinya belum menerima laporan terkait update data terbaru.

"Paling banyak hijau. Ada beberapa yang kuning, sementara kita yang oranye rata-rata perharinya berkisar lima sampai enam RT berdasarkan perhitungan terakhir. Tiga per empatnya zona hijau" terang Aji, Rabu (24/3/2021).

Meski demikian, Aji meminta masyarakat tak menurunkan kewaspadaan terhadap adanya potensi penularan Covid-19 di wilayahnya.

Pasalnya, rumus untuk menentukan tingkat risiko penularan di suatu wilayah terdapat dua versi yang bebeda.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji (TRIBUNJOGJA/ Yuwantoro Winduajie)

Yakni versi yang dirumuskan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan versi yang dibuat oleh pakar dan epidemiolog Gugus Tugas Nasional.

Aji merinci, perumusan zona risiko versi Kemendagri cenderung lebih sederhana.

Perhitungannya hanya berdasarkan jumlah rumah yang penghuninya terkonfirmasi positif.

Sedangkan perhitungan menurut pakar Gugus Tugas Nasional menggunakan indikator-indikator yang lebih kompleks.

"Pertama jumlah kasus terkonfirmasi positif, kasus aktif, lalu ketersediaan bed RS, ketersediaan sarana prasarana isolasi diri, dan seterusnya. Ada belasan indikator," ucapnya.

Namun demikian, Aji mengklaim kasus positif Covid-19 di DIY mengalami tren penurunan dibandingkan beberapa bulan lalu.

Hal itu disebabkan karena adanya upaya vaksinasi dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan termasuk para pelaku wisata yang terus meningkat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved