Internasional
Beberapa Hari Setelah Kunjungan Pejabat AS ke Jepang dan Korsel, Korea Utara Gelar Uji Coba Rudal
Kunjungan dua pejabat AS ke Korea Selatan dan Jepang direspon dengan peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Para pengamat menganggap, uji coba rudal tersebut merupakan tantangan sederhana bagi pemerintahan Biden.
Peluncuran itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Jepang dan Korea Selatan.
Kedua pejabat tinggi AS tersebut mengunjungi kedua negara tersebut untuk membahas masalah aliansi dan keamanan mereka di kawasan Asia.
Mereka menganggap Korea Utara yang bersenjata nuklir dipandang sebagai ancaman utama.
Mereka juga menyempatkan diri untuk hadir dalam latihan gabungan antara tentara AS dan Korea Selatan pada 8-17 Maret.
Baca juga: Kim Jong Un Ikut Rayakan Imlek 2572 di Korea Utara, Langsung Disambut Meriah Pendukungnya
Baca juga: Pamerkan Kota Rudal, Iran Klaim Miliki Rudal Jarak Jauh dan Balistik Canggih
Respon Biden
Presiden AS Joe Biden menanggapi kabar Korea Utara yang meluncurkan rudal jarak pendek.
Peluncuran itu merupakan manuver pertama yang dilakukan Pyongyang sejak Biden menjabat pada 20 Januari lalu.
Sepanjang akhir pekan, muncul kabar negara pimpinan Kim Jong Un itu menembakkan proyektil ke udara.
Namun, proyektil itu diketahui merupakan rudal penjelajah non-balistik, yang tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Peluncuran yang awalnya diberitakan media AS, kini sudah mendapat konfirmasi Washington maupun Korea Selatan.
Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dua rudal penjelajah itu ditembakkan ke Laut Kuning dari Onchon, Minggu (21/3/2021).
Insiden itu terjadi setelah Korea Utara mengritik langkah AS dan Seoul yang tetap menggelar latihan militer gabungan.
"Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada yang berubah," jelas Biden saat dikonfirmasi awak media.
Dilansir BBC Selasa (23/3/2021), presiden 78 tahun tersebut ditanya apakah Pyongyang telah memprovokasi AS.