Mahasiswa Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Gelar Demonstrasi, Tolak Rencana Impor 1 Juta Ton Beras

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pertanian (Komar) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pertanian (Komar) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, melakukan aksi demonstrasi menolak kebijakan rencana impor 1 juta ton Beras. Aksi dilakukan di simpang empat Kampus setempat, Senin (22/3/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pertanian (Komar) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, melakukan aksi demonstrasi di simpang empat kampus setempat. Mereka menolak kebijakan impor 1 juta ton Beras yang digulirkan oleh pemerintah. 

Juru Bicara Aksi, Ahmad Rizki Dwi Chandra mengatakan, pihaknya menolak rencana impor 1 Juta ton beras oleh Kementerian Perdagangan, sebab dalam undang-undang nomor 18/2012 menyebutkan, pemerintah harus mengutamakan produksi pangan dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan.

Namun menurutnya apa yang terjadi saat ini berbanding terbalik. Pemerintah justru merencanakan impor beras, padahal Bulog telah menyampaikan produksi beras di dalam negeri surplus. 

Baca juga: SD dan SMP Kota Yogyakarta Direncanakan Mulai Sekolah Tatap Muka Pada 12 Juli 2021

"Ini menjadi tanda tanya besar. Karena itu, kita wujudkan dalam aksi. Kami dari mahasiswa Pertanian UPN Yogyakarta menolak impor beras," kata Rizki, disela aksi, Senin (22/3/2021). 

Rencana impor 1 juta beras di tengah masa panen raya padi yang akan terjadi antara bulan Maret hingga April secara kasat mata akan merugikan petani. Harga dan permintaan beras di masyarakat akan turun.

Menurutnya, petani saat ini sudah sengsara dengan adanya pandemi corona (Covid-19). Sekarang ditabrak dengan adanya rencana impor beras. 

"Petani akan semakin sengsara," sebutnya. 

Massa aksi datang ke simpang empat dengan long march, membawa spanduk berisi tuntutan.

Mereka menuntut kepada Pemerintah supaya tidak melakukan impor beras; wujudkan kedaulatan pangan; tangkap dan adili mafia pangan yang berada di balik rencana impor beras; tingkatkan dan perhatikan kesejahteraan petani; serta tuntaskan reformasi agraria. 

Baca juga: Pemkab Klaten Targetkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sebesar Rp 26 Miliar

Aksi lanjutan menurutnya akan kembali disuarakan, dengan aliansi yang lebih besar, apabila Pemerintah tetap akan melanjutkan impor besar.

Di samping itu, mahasiswa Pertanian UPN veteran Yogyakarta, kata dia, akan segera melakukan kajian ilmiah dan dipublikasikan supaya masyarakat menyadari bahaya impor beras. 

Aksi puluhan mahasiswa Pertanian itu berlangsung damai. Aparat Kepolisian terlihat berjaga-jaga dan mengamankan massa aksi.

Lalu lintas dilokasi tetap berjalan lancar. Rizki mengatakan, aksi sengaja di lakukan di simpang empat Kampus UPN Veteran Yogyakarta. Sebab, pihaknya memilih jalur strategis jurusan Yogyakarta - Surakarta.

"Supaya masyarakat tahu, ada kebijakan yang tidak sehat yang kami suarakan," ungkap dia. (Rif) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved