Pemkot Yogya Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka untuk Jenjang SD dan SMP Setelah Idulfitri
Wali Kota Yogyakarta menyampaikan proses pembelajaran tatap muka ini akan digulirkan serentak untuk tingkat SD, serta SMP
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta siap menggelar kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka, selepas Idulfitri, atau kisaran bulan Juni 2021 mendatang.
Karena itu, pihak sekolah saat ini dituntut untuk segera mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menyampaikan proses pembelajaran tatap muka ini akan digulirkan serentak untuk tingkat SD, serta SMP.
Menurutnya, kedua jenjang itu sama-sama mendesak untuk kembali ke ruang kelasnya, setelah sekian lama menempuh pembelajaran daring.
"Kalau saya, maunya bareng (SD dan SMP). Jadi, tidak ada yang merasa dikorbankan. Kecuali anak TK loh, karena KBM-nya tidak mengharuskan tatap muka. Jadi, SD dan SMP itu bareng saja lah," jelasnya, Minggu (21/3/2021).
Walau begitu, berbeda dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mematok target KBM tatap muka digelar Juli, Haryadi mengaku berani memulainya lebih cepat.
Ia menyatakan, Kota Yogyakarta siap mengawali pembelajaran offline, pada Juni mendatang.
"Sebetulnya habis lebaran (Idulfitri) bisa. Sekarang tinggal bagaimana kesiapan dari pihak sekolah menghadapi proses pembelajaran tatap muka ini," ujar Wali Kota.
Kesiapan yang dimaksud adalah, terkait penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, saat KBM normal dimulai kembali nantinya.
Ia tidak menampik, memang diperlukan deretan penyesuaian, supaya hal-hal yang tak diinginkan, seperti penularan Covid-19, dapat dihindari.
"Prosesnya bertahap, pelaksanaan secara bertahap. Contoh, kalau dulu satu meja kursinya dua, sekarang satu meja hanya satu kursi, untuk menjaga jarak antar siswa. Berarti, itu kan (kuotanya) berkurang 50 persen," cetusnya.
"Kemudian, tetap harus ada persetujuan dari orangtua, atau wali, kesepakatan antara guru dengan komite sekolah. Itu jadi protap pembelajaran," tambah Haryadi.
Lebih lanjut, orang nomor satu di kota pelajar tersebut juga mengatakan, keberaniannya mewacanakan KBM tatap muka ini dilatarbelakangi oleh agenda vaksinasi massal bagi para guru dan tenaga kependidikan dalam waktu dekat, atau sesuai rencana pada Senin (22/3/2021).
"Vaksin kan di samping untuk melindungi diri sendiri, juga untuk melindungi orang lain. Jadi, (setelah guru divaksin) insyaallah siap. Kami juga sudah ada buku saku, itu jadi pedoman KBM tatap muka," katanya. (*)