Buah Bibir
BUAH BIBIR : Amalina Selalu Tertantang Bekerja di Lapangan dan Bertemu Orang Banyak
Amalina cukup lama menikmati asam garam dunia Event Organizer (EO) sejak tahun 2018.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM - Bekerja di lapangan menjadi satu dari beberapa jenis pekerjaan menantang.
Setidaknya, itulah yang dialami Amalina.
Perempuan asal Yogyakarta ini cukup lama menikmati asam garam dunia Event Organizer (EO).
“Aku masih ingat, dulu event pertamaku itu di acara rapat koordinasi nasional (rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), sekitar tahun 2018,” ungkapnya kepada Tribunjogja.com, Rabu (3/3/2021).
Lina, begitu perempuan ia kerap disapa, sering menjadi petugas registrasi yang mengharuskannya bertemu dengan tamu-tamu undangan.
Baca juga: BUAH BIBIR : Fithnazza Hasnabila Heri Jalani Kuliah di Korea Selatan selama Pandemi
Ia juga menjadi pemegang data siapa saja tamu yang hadir dalam rakornas saat itu.
“Pas itu, karena presiden datang, jadi acaranya cukup besar. Tamu-tamu yang hadir juga se-Indonesia, jadi banyak dan rame banget,” kata Lina.
Tidak berhenti sampai situ, kecintaan Lina bekerja di lapangan ternyata masih berlanjut.
Sekitar tahun 2018, Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Para atlet dari berbagai negara juga meluncur ke Indonesia untuk mengikuti perhelatan akbar tersebut.
Lina pun turut terlibat di event-event berkaitan dengan Asian Games.
“Asian Games itu cukup banyak agenda kecilnya sih. Nah, aku ikut yang acara di Wisma Atlet untuk para atlet yang ikut AG 2018. Waktu itu, aku hanya jadi supervisor saja sih,” bebernya lagi.
Dijelaskannya, acara untuk para atlet itu merupakan hiburan bagi mereka yang sudah menyelesaikan pertandingan.
Jenis acara juga beragam, ada yang menggelar lomba karaoke, 17-an dan penampilan band.
Baca juga: BUAH BIBIR - Rulita Anggraeni Bangun Kepercayaan Diri Calon Model Lewat Kelas Privat Modeling
Para atlet itu mengikuti dengan antusias, mengingat mereka juga sudah berjuang demi martabat bangsa dan tidak ada salahnya untuk rileks sejenak.
“Setelah AG, enggak selesai. Aku langsung melanjutkan pekerjaan ke Asian Para Games (APG). Ini agenda Torch Relay atau pawai obor APG dulu,” jelasnya.
Di event itu, Lina tidak menjadi tim registrasi.
Ia ambil bagian sebagai tim yang membantu booking pesawat dan kamar hotel untuk para peserta menuju daerah.
“Kalau pawai obor itu agendanya di daerah-daerah juga. Untuk menyambut APG gitu lah,” tambahnya.
Baru di hari terakhir acara pawai obor yang ditempatkan di Jakarta, Lina menjadi pengawas.
Tidak lama beristirahat, kemampuan Lina memanajemen kegiatan kembali digunakan bulan Desember 2018.
Saat itu, Lina harus memilih antara mengikuti kegiatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atau Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Baca juga: BUAH BIBIR - Disiplin Prokes, Tindra Larastika Selektif Pilih Objek Wisata Selama Pandemi
“Aku ikut yang Kemenkeu. Di situ, aku di bagian sekretaris, bagian cetak sertifikat, atur jadwal konsumsi panitia Kemenkeu dan staff,” bebernya lagi.
Meski dengan jadwal cukup padat, Lina tetap menyukai kerja di lapangan.
Pada dasarnya, perempuan asli Terban, Kota Yogyakarta ini suka dengan tantangan baru.
“Justru, kalau di kantor, menghadap komputer terus itu capek malah. Capek pikiran kalau enggak ada event,” ungkapnya sembari tertawa.
Keseruan bertemu banyak orang dalam beberapa waktu membuat Lina harus mengingat wajah para tamu.
Jika tidak, maka ia akan kesulitan mengidentifikasi siapa saja yang sudah datang.
“Iya, itu seru banget bagaimana harus belajar mengontrol event yang agak ruwet. Belum lagi kalau klien minta hal dadakan,” terangnya mengingat kejadian lucu.
Salah satu kejadian yang masih diingat di benaknya kini adalah ketika dia menjadi karyawan magang di Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu selama sebulan.
Baca juga: BUAH BIBIR - Berawal dari Blog, Salsabilla Kiranasafira Tekuni Dunia Content Creator
Ia diharapkan menjadi jembatan antara EO dan Kemenkeu.
“Seru tapi ya agak takut sih ngadepin orang-orang di sana. Eh, mereka semua baik kok, enggak benar-benar menakutkan,” tuturnya.
Hal lain yang masih tersisa di benaknya adalah ketika ia menjadi tim EO acara di Bali.
Sebab, itu adalah pertama kali Lina berkunjung ke Pulau Dewata dan menginap di hotel mewah.
“Pernah, pas jam 2 pagi aku nelponin vendor sana-sini nyari toa, padahal sebelumnya tidak ada permintaan toa dari klien,” ucapnya tertawa.
Ia berharap, pasca pandemi ini, ada banyak kegiatan yang bisa dia kerjakan lagi.
Tidak dipungkiri, selama pandemi, Lina belum kembali ke lapangan untuk meng-handle acara.
“Ribetnya jadi tim lapangan itu bikin kangen,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )