Partisipasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Bantul Menurun Karena Pandemi

Meski di tengah pandemi COVID-19, bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di Kabupaten Bantul tetap dilaksanakan.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Meski di tengah pandemi COVID-19, bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di Kabupaten Bantul tetap dilaksanakan.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan teknis pelaksanaan diserahkan ke sekolah masing-masing. 

"BIAS tetap dilaksanakan, saat ini masih berlangsung imunisasi HPV dosis ke dua untuk kelas 6 yang perempuan. HPV dilaksanakan selama Maret, April. Jadi sebelum lulus (sekolah) sudah selesai imunisasi," katanya, Kamis (11/03/2021).

Baca juga: Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, 11 Rombongan Wisata Dipaksa Angkat Kaki dari Kota Yogyakarta

Beberapa sekolah langsung berkoordinasi dengan puskemas, sehingga pelaksanaan BIAS bisa langsung di puskemas.

Namun ada beberapa sekolah yang meminta siswanya datang, agar BIAS bisa dilakukan di sekolah. 

Meski tetap berlangsung, Abed menyebut tingkat partisipasi siswa mengikuti BIAS menurun. Partisipasi siswa menurun karena kendala teknis, seperti siswa berasal dari luar wilayah Bantul. 

"Target untuk bias ini memang tinggi sekali, yaitu 98 persen. Karena pandemi COVID-19 ini, partisipasi siswa memang menurun. Masih di atas 90 tetapi tidak sampai 98 persen," terangnya.

"Penurunan lebih karena teknis, memang karena pandemi COVID-19. Bukan karena orangtua tidak memperbolehkan untuk imunisasi, atau siswa takut," lanjutnya.

Ia mengungkapkan BIAS sangat penting bagi siswa, sebab akan membentuk kekebalan tubuh siswa dari penyakit.

Seperti imunisasi HPV misalnya, dapat mencegah siswa terserang kanker serviks. 

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Turut Berduka atas Meninggalnya Ibunda Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto

Saat ini kanker serviks menjadi salah satu penyakit prioritas nasional, selain jantung dan diabetes melitus. 

"Angka kanker serviks nasional tinggi, sehingga menjadi prioritas nasional. Kanker serviks penularannya melalui virus papilloma, makanya ada kebijakan mencegah melalui imunisasi HPV,"ungkapnya. 

Untuk itu, ia berharap agar sekolah dan orangtua saling mengingatkan agar anak bisa mengikuti BIAS. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved