Kota Yogyakarta

Antisipasi Kerumunan, Jumlah Maksimal Pengunjung Malioboro Diturunkan Jadi 400 Per Zona

Aturan pembatasan jumlah pengunjung per zona yang sebelumnya maksimal 500 orang, kini diturunkan menjadi 400 orang saja.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadlan
Suasana keramaian Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (11/3/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM - Mengantisipasi lonjakan pengunjung selama long weekend Isra Miraj, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menurunkan kapasitas maksimal pengunjung per zona di sepanjang kawasan Malioboro.

Kepala UPT Cagar Budaya, Ekwanto mengakui, sejauh ini, berdasar pengamatannya di lapangan, sudah terjadi lonjakan pengunjung di Malioboro.

Hanya saja, peningkatannya, belum signifikan, seperti liburan sebelumnya.

"Meskipun ada kenaikan, tapi masih belum signifikan. Jadi, untuk pelayanan Jogoboro, memang belum ada penanganan khusus, ya," cetusnya, Kamis (11/3/2021).

Walau begitu, sebagai antisipasi terjadinya kerumunan, ia mengaku telah menjalin koordinasi dengan jajaran Satpol PP untuk menjaga kondusivitas kawasan Malioboro, bersama TNI, Polri, maupun Dinas Perhubungan.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Meyakini, Long Weekend Tidak Akan Berdampak pada Lonjakan Kasus Covid-19

Di samping itu, aturan pembatasan jumlah pengunjung per zona yang sebelumnya maksimal 500 orang, kini diturunkan menjadi 400 orang saja.

Dengan langkah tersebut, risiko persebaran diharap bisa terminimalisir.

Malioboro sendiri, kini dibagi dalam 5 zona. Zona 1 dari Grand Inna-Malioboro Mall, Zona 2 Malioboro Mall-Mutiara, Zona 3 Halte Transjogja 2-Suryatmajan, Zona 4 Suryatmajan-Pabringan dan Zona 5 Pabringan-Titik Nol.

Sehingga, ketika terjadi kepadatan lebih dari 400 orang di setiap zona, maka pihaknya, melalui petugas, atau siaran radio, untuk mengurai massa.

Menurutnya, langkah ini terbukti efekrif mengantisipasi kerumunan.

"Turun jadi 400, untuk antisipasi supaya Malioboro tidak menjadi klaster COVID-19 akibat kerumunan. Ini kita hindari betul, meskipun berat juga, karena keterbatasan jumlah petugas Jogoboro," kata Ekwanto. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved