Kabupaten Sleman

Belajar Tatap Muka di Sleman Tunggu Pemerintah Pusat 

Apabila pengetatan kegiatan masyarakat telah selesai, maka pembelajaran tatap muka di sekolah rencananya akan segera dilakukan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman memastikan sarana protokol kesehatan (prokes) dan skenario untuk melaksanakan pembelajaran tetap muka di sekolah sudah siap.

Kendati demikian, hingga kini pelaksanaannya masih ditunda.

Sebab, masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat, sekaligus menunggu Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro rampung. 

"Pembelajaran tatap muka, kami menunggu PPKM selesai. Tapi persiapan untuk di sekolah, semuanya sudah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya, kemarin. 

Baca juga: Orang Tua Siswa Sambut Baik Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 10 Sekolah di DI Yogyakarta

Menurutnya, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sleman awalnya akan dilaksanakan pada akhir Februari 2021.

Namun, karena ada program PPKM dari Pemerintah Pusat sehingga pelaksanaannya ditunda.

Harda mengaku, hingga kini pihaknya masih menunggu PPKM berbasis mikro selesai diberlakukan. 

Apabila pengetatan kegiatan masyarakat telah selesai, kata dia, maka pembelajaran tatap muka di sekolah rencananya akan segera dilakukan.

Mengingat, skenario dan segala sarana prasarana prokes sudah siap.

Mulai dari tempat cuci tangan, hingga fasilitas di ruang kelas yang hanya boleh diisi oleh 50 siswa supaya tidak terjadi kerumunan, telah dipersiapkan. 

"Harusnya kan pembelajaran tatap muka Februari kemarin. Tapi ditunda karena ada PPKM. Kalau tidak diperpanjang pasti segera (dibuka)," tuturnya. 

Baca juga: 10 Sekolah di DI Yogyakarta Akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Ini Masukan Epidemiolog UGM

Harda mengungkapkan, pembelajaran tatap muka di sekolah saat ini masih belum bisa dilaksanakan.

Sebab, sebagai pemerintah daerah, pihaknya menunggu dan mematuhi aturan dari pemerintah pusat.

Meskipun segala persiapan diakuinya telah selesai dilakukan. 

"Kalau Pemerintah pusat mengintruksikan jangan. Masa kita lakukan, ya kan nggak mungkin," tutur Harda.

Kendati, Ia berkeyakinan, semua persiapan di Sleman sudah tidak ada masalah.

Namun pihaknya mengaku belum membuka sekolah karena mematuhi kebijakan dari pemerintah pusat. 

"Ini soal kepatuhan. Saya nggak mau dikatakan, Sleman membangkang, saya nggak mau. Sepanjang PPKM belum dihentikan, maka (belajar tatap muka) belum diberlakukan," ungkap dia. 

Baca juga: Disdikpora DIY Akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 10 Sekolah, Ini Daftarnya

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, ada 117 sekolah SMP dan 500an Sekolah Dasar Negeri dan swasta di Sleman.

Menurutnya, fasilitas dan protokol kesehatan di sekolah tersebut semua sudah siap.

Hanya saja, yang saat ini menjadi pertimbangan adalah bagaimana membiasakan perilaku siswa di masa adaptasi kebiasaan baru saat berada di lingkungan sekolah. 

Karenanya hingga kini, pihaknya masih menunggu kondisi perkembangan COVID-19 di Bumi Sembada.

Sekaligus, menunggu izin dari wali murid dan Kepala Daerah. 

"Belajar tatap muka, kami menunggu kondisi. Yang jelas, fasilitas persiapan Prokes semua sekolah sudah siap. Diawali dengan uji coba tatap muka terbatas semuanya sudah kita siapkan," kata dia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved