Disdikpora DIY Akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 10 Sekolah, Ini Daftarnya
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah menunjuk 10 sekolah tingkat SMA/SMK di DIY sebagai sekolah percontohan
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah menunjuk 10 sekolah tingkat SMA/SMK di DIY sebagai sekolah percontohan pembelajaran tatap muka.
Rincian sekolah yang dipilih meliputi SMA N 1 Pajangan Bantul; SMA N 1 Gamping, Sleman; SMA N 1 Sentolo, Kulonprogo; SMA N 9 Yogyakarta; SMA N 2 Playen, Gunungkidul; SMK N 1 Wonosari, Gunungkidul; SMK N 1 Yogyakarta; SMK N 1 Pengasih Kulonprogo; SMK N 1 Bantul; dan SMK N 1 Depok, Sleman.
Sebelumnya, pada Januari 2021 lalu simulasi pembelajaran tatap muka terbatas akan dilakukan di 10 sekolah ini.
Baca juga: UPDATE COVID-19 Gunungkidul: 24 Kasus Baru, Total Tembus 2.000 Kasus dan 100 Kasus Meninggal
Namun, dikarenakan adanya kebijakan pengetatan terbatas kegiatan masyarakat (PSTKM), maka hal itu urung dilakukan.
"Sebenarnya semua sekolah sudah melakukan persiapan. Tapi karena PSTKM itu kami belum bisa (membuka pembelajaran tatap muka), kami persiapkan 10 sekolah itu sebelum semua nanti tatap muka," kata Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, saat dihubungi Tribun Jogja, Jumat (5/3/2021).
Didik menjelaskan, simulasi pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dilakukan bertujuan untuk menguji apakah siswa di sekolah tersebut sudah bisa melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan baik.
Semisal, selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Adapun pembatasan yang akan dilakukan adalah dalam hal waktu pembelajaran yang lebih singkat maupun jumlah siswa.
Untuk sekolah yang memiliki siswa tidak terlalu banyak, akan diterapkan sistem sif 50 persen jumlah siswa.
Sementara, kata Didik, untuk sekolah dengan jumlah siswa cukup besar akan diterapkan 35 persen siswa yang masuk.
Baca juga: Masih Tahap Pendataan, Lansia di Klaten Segera Divaksin Covid-19
"Sepuluh sekolah itu belum. Tapi mereka kami siapkan. Misalnya nanti selama 2 minggu kami lihat hasilnya. Sambil kami meyakinkan vaksin bagi pendidik dan tenaga kependidikan sudah selesai sebelum tahun ajaran baru," tambahnya.
Terkait waktu pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka itu, Didik mengungkapkan, pihaknya masih menunggu apakah kebijakan PSTKM diperpanjang atau tidak.
"Kami nunggu apakah kebijakan PSTKM tidak diperpanjang sehingga bisa dilakukan simulasi," ucapnya.
Saat ini, ungkap Didik, di seluruh sekolah sudah membentuk tim Gugus Tugas Covid-19, alur transportasi pulang pergi sekolah, termasuk juga perizinan dari orang tua. (uti)