Yogyakarta
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto Masih Stagnan
Pihak kementerian kini belum memberikan jawaban terkait langkah yang harus diambil untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan tersebut.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya merampungkan pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto Kabupaten Kulon Progo terus di lakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Belum lama ini, Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Panjaitan telah menggelar rapat virtual bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Intinya ada enam proyek di wilayah DIY yang ditargetkan harus selesai dalam waktu dekat yakni pembangunan kendali banjir di sekitar kawasan Bandara Internasional Yogyakarta, percepatan jalan tol terintegrasi dengan kawasan pariwisata, Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro, Kartamantul dan Banyusoco.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, dan terakhir Kawasan Aerotropolis, Kawasan Stasiun Tugu, Kawasan Stasiun Lempuyangan serta Kawasan Strategis Nasional (KSN) Gunung Merapi.
Baca juga: Terbengkalai 15 Tahun, Menko Marves Turun Tangan Atasi Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto
Namun saat ini, pemerintah pusat maupun pemerintah DIY masih fokus terkait tanggungan pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto yang kini mangkrak sekitar 15 tahun lamanya.
Saat ditemui di sela-sela agendanya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, progres kelanjutan pembangunan pelabuhan itu masih stagnan.
Pasalnya, pihak kementerian kini belum memberikan jawaban terkait langkah yang harus diambil untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan tersebut.
"Tanjung Adikarto belum. Belum ada jawaban. Itu baru sebagian sudah dilaksanakan. Yang lainnya masih tindak lanjut," katanya, usai menghadiri rapat di gedung DPRD DIY, Senin (8/3/2021).
Sri Sultan menambahkan, pemerintah DIY masih menunggu jawaban dari kementerian terkait rencana kelanjutan pembangunan pelabuhan yang dikaji sejak 2004 silam itu.
"Dan belum tentu selesai tahun ini, karena DED-nya kan anggarannya dari kementerian keuangan," ungkap Sultan.
Baca juga: Mangkrak Selama 15 Tahun, Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo Akan Dilanjutkan
Sementara, Ketua Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan (TP5) DIY Rani Sjamsinarsi menjelaskan, pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto sendiri didesain untuk dapat memuat 400 kapal dengan 5 ribu nelayan setiap tahunnya dengan produksi tangkapan yang diharapkan sebesar 27,4 ribu ton pertahun atau senilai Rp 276 miliar per tahun.
Pembangunan pelabuhan ini, lanjut Rani sudah dikerjakan sejak tahun 2005 dan sudah rampung sebagian konstruksinya pada tahun 2014.
Meskipun begitu, proyek ini belum beroperasional akibat sedimentasi pasir yang menutupi pintu alur masuk pelabuhan.
“Terkait hal tersebut, pada tahun 2020 Pemerintah Daerah DIY mengajukan perpanjangan breakwater untuk mecegah terjadinya sedimentasi agar nantinya kapal dapat masuk,” ungkapnya.
Lebih rinci, solusi untuk mengatasi hal ini yakni dengan menyelesaikan pembangunan breakwater pada sisi Timur agar lebih menjorok ke laut daripada sisi Barat.