Mangkrak Selama 15 Tahun, Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo Akan Dilanjutkan

Pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto di Temon, Kabupaten Kulon Progo bakal segera dilanjutkan. Setelah proyek pembangunan

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
tribunjogja/hamim thohari
Foto udara pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto, Karangwuni, Wates, Kulonprogo. Pelabuhan yang mulai dibangun 2004 ini belum bisa difungsikan sesuai tujuan pembangunan karena gelombang besar dan sedimentasi. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto di Temon, Kabupaten Kulon Progo bakal segera dilanjutkan.

Setelah proyek pembangunan tersebut mangkrak selama 15 tahun. 

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Dislautkan) Kabupaten Kulon Progo, Sudarna mengatakan pada Minggu (7/3/2021) kemarin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkop Marves) telah mengunjungi pelabuhan tersebut. 

Kunjungan itu sebagai tindak lanjut dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam rangka memberikan solusi agar pelabuhan perikanan ini bisa segera selesai dan dioperasionalkan. 

Baca juga: Sleman City Hall (SCH) Dukung Program Vaksinasi Covid-19 bagi 3.500 ASN Pemkab Sleman

Terlebih pelabuhan ini berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Sedangkan untuk pengembangan pelabuhan ini rencananya bakal dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

"Dengan diambil alih oleh Kemenko Marves ini diharapkan dapat mengkoordinir lintas sektoral yang notabene secara investasi maupun maritim ada hubungannya," ucapnya, Senin (8/3/2021). 

Adapun pengembangan infrastruktur pelabuhan yang belum terpenuhi ialah alur masuk kapal yang akan berlabuh ke dermaga. 

Sementara infrastruktur di daratan sudah terpenuhi. 

Sudarna menjelaskan sesuai rencana, pada sisi timur nantinya akan dimajukan 170 meter ke arah laut dan sisi barat sepanjang 150 meter. 

Serta di sisi timur juga dibelokkan ke arah barat daya sehingga bisa menjadi penghalang sedimentasi. 

Terlebih pengembangan pelabuhan itu masih membutuhkan dana sekitar Rp 400 Miliar. 

Namun demikian, ia berharap anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat. 

"Karena kalau diambilkan dari anggaran kabupaten tidak memungkinkan," kata Sudarna. 

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan Pemkab Kulon Progo terus mendorong percepatan pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto ini agar segera selesai. 

Sebab ia berharap pelabuhan itu bisa segera beroperasional dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Apabila percepatan terealisasi kemungkinan pada 2024 sudah bisa beroperasi. 

Selain permasalahan breakwater, kata Fajar juga permasalahan terjadinya erosi laut di selatan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) karena lokasinya berdekatan. 

Sehingga dari sisi perencanaan dan anggaran bisa segera ditentukan untuk menjadi satu paket pekerjaan. 

Dikarenakan di Sungai Serang terdapat breakwater di Pelabuhan Tanjung Adikarto untuk meminimalisir banjir. 

Serta di sisi barat terdapat Sungai Bogowonto yang terdapat bangunan jeti untuk menahan aliran air agar tidak banjir. 

Baca juga: Presiden Jokowi Diagendakan Saksikan Vaksinasi Covid-19 Pada 500 Budayawan dan Seniman di Bantul

Sehingga sekaligus menjadi pekerjaan Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) yang memikirkan hal ini dimana domainnya di bawah Kementerian PUPR. 

Adapun pembangunan pelabuhan ini juga sesuai gagasan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X dengan konsep Among Tani Dagang Layar. 

Yakni menjadikan pantai selatan menjadi halaman depan DI Yogyakarta. 

Dengan demikian Pemkab Kulon Progo siap mendukung konsep beliau dengan salah satu implementasinya di Pelabuhan Tanjung Adikarto ini. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved