Disdikpora Bantul Berharap Guru Bisa Dapat Prioritas Vaksinasi Covid-19
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul telah melakukan pendataan, baik guru yang berstatus PNS maupun honorer
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik di Kabupaten Bantul sudah dimulai.
Vaksinasi pelayan publik mulai dilakukan pada Jumat (05/03/2021) kemarin.
Sebagai salah satu pelayan publik, guru juga akan menerima vaksin COVID-19.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul telah melakukan pendataan, baik guru yang berstatus PNS maupun honorer.
Kepala Dinas Pemuda Pemuda dan Olahraga, Isdarmoko, mengatakan ada 15.389 orang yang masuk daftar penerima vaksin.
Baca juga: Menanti Jadwal, Vaksinasi Covid-19 untuk Abdi Dalem Diharapkan Bisa Segera Terlaksana
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Jadi Harapan Geliat Pariwisata di Sleman
Orang yang terdaftar merupakan guru yang mengajar dijenjang TK-PAUD, SD, SMP, SKB, hingga staf Disdikpora Kabupaten Bantul.
Ia berharap guru mendapat prioritas sebagai penerima vaksin.
Hal itu karena pembelajaran tatap muka akan segera dilaksanakan, yaitu pada awal tahun ajaran baru tahun 2021/2022.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul supaya guru diprioritaskan. Karena dari kementrian juga berharap ada akselerasi untuk vaksinasi guru,"katanya, Minggu (07/03/2021).

Ia menyebutkan belajar dari rumah memang menimbulkan banyak permasalahan.
Waktu pendalaman materi yang terbatas membuat capaian prestasi siswa kurang.
Ia juga menyebut para siswa sudah mulai bosan, sehingga ada siswa yang mulai tidak mengerjakan tugas.
Jika siswa terus mogok sekolah, yang dikhawatirkan adalah drop out hingga masalah sosial lain.
"Ada kebijakan sekolah tatap muka secara terbatas Juli mendatang. Karena memang banyak permasalahan. Jadi percepatan vaksinasi untuk guru memang diperlukan,"terangnya.
"Tetapi kami juga menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin, karena terbatas. Vaksinasi pelayan publik sudah dimulai, tetapi untuk guru belum,"lanjutnya.
Baca juga: Sebanyak 97 Persen Nakes di Gunungkidul Sudah Terima Suntikan Pertama Vaksin COVID-19
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Buat Optimis Rencana Belajar Tatap Muka di Gunungkidul
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, menambahkan vaksinasi untuk pelayan publik sudah dimulai. Ada 12 rumah sakit di Kabupaten Bantul yang siap melayani vaksinasi.
Menurut data, ada 46.161 pelayan publik yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin.
Namun vaksinasi pelayan publik masih difokuskan pada ASN dan non ASN di Pemkab Bantul, anggota DPRD, dan Kejari Bantul.
"Tahap kedua diberikan 3.778, pelaksanaan di 12 rumah sakit yang vaksinator sudah mendapat pelatihan dan dinilai mampu melayani vaksinasi. Kami targetkan bisa memvaksin 400 per hari,"tambahnya. (*)