Dies Natalis Ke-75 FK-KMK UGM, Tegakkan Integritas dan Integrasi dalam Tri Dharma

Dies Natalis Ke-75 FK-KMK UGM, Tegakkan Integritas dan Integrasi dalam Tri Dharma

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
Tangkapan Layar
Dekan FK-KMK UGM, Prof dr Ova Emilia, menyampaikan laporan pada Dies Natalis Ke-75 dan Lustrum Ke-15 FK-KMK UGM, Jumat (5/3/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Jumat hari ini (5/3/2021) memperingati usia ke-75 tahun atau lustrum ke-15. 

Pergerakan revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 mendorong gerakan perubahan institusi pendidikan kedokteran. 

Pembenahan sistem informasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, evaluasi kerja, penataan model, dan rencana kerja menjadi rangkaian upaya institusi menghadapi double disrupsi tersebut. 

Terlebih dalam pengembangan konten pembelajaran dan penelitian memerlukan sinergi berbagai lintas disiplin ilmu dan pengetahuan. 

Menteri Sekretaris Negara RI, Prof Dr Drs Pratikno, MSocSc, dalam orasi ilmiahnya menegaskan, saat ini tidak lagi ada mono disiplin dan negara juga membutuhkan Sumber Daya Manusia dengan talenta hybrid skills. 

“Oleh karenanya, kompetensi seorang tenaga kesehatan harus kuat dan diimbangi dengan soft skill yang sering disebut sebagai esensial skills seperti komunikasi, etika, manajemen, integritas, kolaborasi, dan tentunya pembelajar sejati,” ungkapnya. 

Sementara, Dekan FK-KMK UGM, Prof dr Ova Emilia mengatakan dalam usianya yang ke-75 tahun ini telah melakukan beragam proses adaptasi dan perkembangan institusi. 

Beragam inovasi bahkan telah muncul di masa pandemi Covid-19 dengan menggandeng kerjasama lintas disiplin di antaranya adalah GeNose, RI-GHA, Venindo, Gama Swab Chamber, Loker Disinfeksi, Surveilans Skrining, maupun Genome Sequencing. 

Berbagai inovasi tersebut dikembangkan oleh civitas fakultas secara terintegrasi bersama peneliti dari disiplin lain dan juga bekerjasama dengan rumah sakit dalam jejaring academic health system (AHS) dan industri. 

Ova menuturkan, kerja sama terintegrasi dengan rumah sakit dalam jejaring AHS juga memungkinkan Pokja Genetik yang bekerja sama dengan Laboratorium Veteriner untuk melakukan Whole Genome Sequencing SARS-CoV-2, sehingga mendapat mandat dari Kementerian Kesehatan untuk mendukung surveilans genomic SARS-CoV-2 di DIY dan Jawa Tengah bagian selatan.

Baca juga: Isyana Sarasvati Resmi Lamaran, Ini Sosok Sang Calon Suami, Lulusan Fakultas Kedokteran UGM Jogja

Kerja sama terintegrasi World Mosquito Program atau WMP Yogyakarta, antara FK-KMK UGM, Monash University, Yayasan Tahija dan Pemerintah Daerah DIY juga telah mendorong keberhasilan penelitian teknologi nyamuk Aedes-aegypti ber-Wolbachia untuk eliminasi dengue yang telah mendapat penghargaan nasional dan internasional. 

Selain inovasi-inovasi tersebut, ungkap Ova, juga terjadi peningkatan inovasi untuk masalah-masalah kesehatan lain yang terlihat dengan meningkatnya jumlah paten dan hak cipta yang dihasilkan oleh civitas fakultas sebanyak 9 paten dan 145 hak cipta. 

"Di masa pandemi Covid-19 ini pula, civitas fakultas terpacu untuk melakukan publikasi. Sehingga pada tahun 2020 terdapat peningkatan jumlah publikasi internasional bereputasi sebanyak 449 naskah yang melebihi capaian target tahun sebelumnya sebesar 339 naskah," paparnya. 

Di sektor pendidikan, FK-KMK UGM juga telah melakukan beragam pengembangan untuk menghasilkan lulusan yang inovatif, adaptif, berbudi pekerti luhur dan mampu menjadi agen perubahan di bidang kedokteran/kesehatan. 

Kegiatan summer course, winter course, maupun program elective menjadi ragam upaya fakultas untuk mewujudkan ruang merdeka belajar lintas disiplin dan menggiatkan interprofessional collaboration bagi mahasiswa. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved