ITNY Dukung Potensi Geowisata Kulon Progo
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mendukung penuh pengembangan potensi wisata Kulon Progo dengan memberikan konsep branding
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mendukung penuh pengembangan potensi wisata Kulon Progo dengan memberikan konsep branding Pengembangan Geowisata Kulon Progo.
Tagline yang diangkat kali ini adalah GEOWISATA KULON PROGO “DESTINASI PURBA DUNIA”.
Dosen Teknik Geologi ITNY Brany Kurnianto ST MT bersama komunitas Sinau Bhumi diundang secara resmi untuk mempresentasikan gagasannya di kantor Bupati Kulon Progo pada Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Imbas Pergub 1/2021, Peringatan Hari Perempuan Internasional di Yogyakarta Dilarang, FPR Mengecam
Brany mengatakan, minimnya pembahasan tentang edukasi wisata kebumian menjadi latar belakang ide tersebut.
“Kami mencoba memberikan sudut pandang yang lain dalam mengemas sebuah narasi dan visualisasi tentang Fakta Kebumian di balik Setiap Destinasi Geowisata Kulon Progo," jelas Brany.
Keberadaan kampus lapangan Geologi Degan salah satu andalan ITNY juga bisa dibanggakan dan diberdayakan dalam program-program yang bersinergi dengan Geowisata Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Hal ini dikarenakan lokasi kampus lapangan ITNY diapit jalur emas (BANDARA-KULONPROGO- BOROBUDUR) wisata kebumian dan wisata budaya.
Kampus Lapangan Geologi ITNY merupakan satu satunya kampus lapangan yang dimiliki oleh PTS di Indonesia.
Turut hadir dalam presentasi tersebut adalah Bupati Kulon Progo Drs H Sutedjo, Sekda, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala Dinas Tata Ruang.
Baca juga: Jajaran Polres Magelang Kota Tangkap Dua Pengguna dan Pengedar Sabu
Sutedjo mengatakan, potensi destinasi wisata di Kulon Progo terbentang cukup lengkap di berbagai kategori mulai pegunungan, pantai, waduk, religi, alam, dan hutan.
Meskipun demikian, belum banyak sentuhan tangan pemerintah daerah di dalamnya dan objek wisata yang dikembangkan masyarakat cenderung dibiarkan.
“Kami memberikan apresiasi kepada tim ITNY atas inovasi brillian tentang geowisata, ini akan segera kami ditindaklanjuti," pungkas Sutedjo. (uti)