Kota Yogyakarta

Tingkat Partisipasi Belum Optimal, Vaksinasi Massal Hari Pertama di Malioboro Gagal Penuhi Target

Dari total undangan sekitar 3.200, yang berkenan datang lebih kurang 2.375 saja.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Suasana vaksinasi massal COVID-19 di Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Selasa (2/3/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM - Hari pertama vaksinasi COVID-19 massal yang dilangsungkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Senin (1/3/2021) lalu, gagal memenuhi target jumlah peserta.

Sekadar informasi, vaksinasi serempak tersebut digelar di tiga titik di kawasan Malioboro pada 1-6 Maret 2021.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, ketiga titik itu meliputi Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, hingga Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA).

Menurutnya, dari total undangan sekitar 3.200, yang berkenan datang lebih kurang 2.375 saja.

Tetapi dari jumlah tersebut tak seluruhnya bisa diinjeksi vaksin karena beberapa hal.

Baca juga: Pedagang Pasar hingga Tukang Becak di Yogyakarta Terima Vaksin, Berharap Kondisi Kembali Normal

Sehingga, akhirnya vaksinasi hanya dapat dilaksanakan terhadap 2.200 orang.

Dengan catatan 45 orang ditunda pelaksanaannya, kemudian 36 orang batal memperoleh jatah vaksinnya di hari itu.

"Yang ditunda itu rata-rata saat diperiksa tensinya tinggi, sehingga tidak bisa langsung divaksin. Lalu, yang batal ini terutama lansia, lantaran ada beberapa persyaratan yang gagal terpenuhi," terang Heroe, ketika meninjau proses vaksinasi di Benteng Vredeburg, Selasa (2/3/2021).

"Sehingga, kita arahkan ke faskes, baik rumah sakit, atau Puskesmas yang lebih siap mengatasi untuk lansia ini. Kita kan punya 18 Puskesmas, 11 rumah sakit dan 4 klinik yang sudah bisa melakukan vaksinasi itu, ya," imbuhnya.

Heroe pun mengatakan, tingkat kedatangan warga dalam vaksinasi COVID-19 massal di Benteng Vredeburg dan Pasar Beringharjo sebenarnya sudah tinggi di hari pertama lalu.

Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi Taman Parkir ABA, dimana partisipasinya sangat rendah.

"Di dua lokasi itu sudah tinggi kedatangannya. Tapi, yang di Taman Parkir ABA masih sedikit. Tingkat kehadiran di sana kemarin bahkan tidak sampai 60 persen," katanya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengaku tidak tahu alasan mereka enggan menggunakan slot vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah ini.

Baca juga: Vaksinasi Pedagang dan Pekerja Informal di Malioboro DI Yogyakarta Berlangsung Selama 6 Hari

Apalagi, pihaknya sengaja memprioritaskan pelaku usaha pariwisata di Malioboro dengan harapan perekonomian bisa bergeliat lagi.

"Kami berharap, warga yang sudah menerima undangan, segera mendatangi lokasi vaksinasi. Jadi, Malioboro ini kan kawasan strategis, interaksi antar warga sangat tinggi, ya, makanya kita masukkan ke priortas," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved